“Dalam musyawarah itu, Kades Pandan menyebut biaya pemasangan Rp700 juta. Lalu kami diminta membayar Rp2 juta bagi 100 warga terdampak agar terkumpul Rp200 juta, untuk uang muka ke PDAM, ” tuturnya.
Sementara Rp500 juta sisanya yang diperuntukkan untuk biaya pemasangan pipa, lanjut Erli, akan ditalangi oleh pihak Pemdes. Dia juga menyebut sebagian besar warga terdampak sudah mulai ada yang membayar dari Rp500 ribu ke Rp1 juta.
“Ironisnya hingga sekarang belum ada kabar. Bayangkan saja, kami pontang-panting mengangkut air menggunakan sepeda motor selama dua bulan dan ada juga yang pakai gerobak,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih aneh lagi, berdasarkan hasil konfirmasi ke pemilik sumber air yang mengaku tidak pernah melarang Pemdes Pandan mengalirkan air ke warga-warga.
“Pihak sumber mengatakan agar Pemdes memperbaiki pompanya dan beberapa kerusakan pipa, namun tidak ada kejelasan hingga akhirnya diperbaiki sendiri menghabiskan Rp30 juta dan sudah dialirkan ke daerah lain,” katanya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya