HUKRIM – Diduga masalah jalan, seorang guru SMP di Tabir Ulu jadi korban penganiayaan, Rabu (12/10/2025) pagi. Tak Terima, korban pun melapor ke polisi.
Informasi yang dirangkum, guru yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah salah satu sekolah menengah pertama itu awalnya mengajar murid-muridnya.
Saat mengajar di kelas IX, pelaku mendatangi korban sekitar pukul 09.50 Wib. Ia memanggil P, dan memintanya keluar.
“Pak Ela kesini,” ungkap keluarga korban pada media ini menceritakan kejadian itu.
P keluar dari kelas dan menemui pelaku. Tak berselang lama, diduga pelaku melakukan penganiayaan. Didepan 24 murid, guru yang menjadi teladan itu ditampar.
“Didepan kelas. Dio nampar duluan, langsung dibekap,” terang keluarga P.
Akibat kejadian itu, para murid dan guru sekolah di Muaro Jernih itu, harus melihat kekerasan dan berupaya melerai pertengkaran termasuk anak korban yang mengajar di sekolah itu.
Tapi ternyata pelaku yang sudah emosi, bukannya menenangkan diri, malah mengambil kayu dan hendak memukul korban berikut sang anak yang melerai.
Korban pun menghindari dan memilih mendatangi Polsek Tabir Ulu, lantas oleh polisi mengarahkan untuk visum.
Korban yang disebut juga menjabat sebagai Guru BK itu datang untuk visum di puskesmas. Namun disana, puskesmas ramai didatangi keluarga pelaku yang disebut hingga 25 orang. Diduga, P mendapatkan intimidasi saat visum itu.
Disinggung penyebab permasalahan ini, konon pelaku dan korban cekcok akibat akses jalan. Pelaku konon melintasi tanah korban, guna mobilisasi alat beratnya.
“Dikasih saran dan runding, beli saja tanah kami untuk jalan. Awalnya mau, oke saya beli. tapi ujung-ujungnya ngak mau,” ungkap keluarga.
Siapa sangka, permasalahan ini berbuntut penganiayaan di sekolah dan dihadapan murid. Tak terima, korban pun melapor ke Polres Merangin.
“Sekarang kami menuju ke polres,” pungkasnya.







