TRANSATU.ID,PAMEKASAN – Ayah korban, AR (30) berkaca-kaca saat menceritakan kemalangan yang menimpa anak pertamanya, A yang masih berumur 4 tahun.
A diduga menjadi korban malapraktik sunat oleh seorang perawat yang mempunyai tempat Praktek Mandiri Perawat (PMP) di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura.
“Sebenarnya saya tidak tega bahas ini. Soalnya ingat lagi saat-saat anak saya menjerit kesakitan,” katanya, Sabtu (19/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AR menceritakan, peristiwa itu bermula saat dia memanggil perawat untuk menyunat anak keduanya (A), pada 2 Juli 2025 lalu. Perawat berinisial S itu datang ke kediaman AR bersama dengan dua mahasiswa magang yang berasal dari Poltera.
Semula, AR merasa cemas lantaran yang bertindak untuk melakukan sunat bukan S melainkan mahasiswi magang dari Poltera. Namun, AR tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, mahasiswi magang itu langsung mengeksekusi.
“Proses sunat cukup lama. Saat ditanya, mahasiswi magang itu menyebut jika alat vital anak saya tebal,” ujarnya.
Kecemasan AR bertambah saat proses pemasangan ring pengaman di alat vital anaknya. Selain memerlukan waktu yang cukup lama, posisi ring tidak berada di ujung alat vital anaknya melainkan di pangkal alat vital. AR pun mencurigai mahasiswi magang tersebut tidak memahami cara menyunat alat vital.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya