Pamekasan, Transatu.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan kembali menuai sorotan. Sejumlah lembaga pendidikan dilaporkan menerima dua kali distribusi dari penyedia berbeda, yang menimbulkan dugaan tumpang tindih dan lemahnya koordinasi antar satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Sorotan itu mengarah pada Yayasan Ibnu Bachir Klampar Proppo, salah satu penyedia MBG, yang disebut menyalurkan bantuan ke sekolah-sekolah di luar wilayah tanggung jawabnya.
Kondisi ini memunculkan desakan agar Pemkab Pamekasan segera mengevaluasi bahkan menonaktifkan sementara yayasan tersebut sampai persoalan tuntas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data yang dihimpun menyebut, sejumlah sekolah di wilayah kota seperti SMK Negeri 3 Pamekasan menerima distribusi MBG dari dua penyedia sekaligus Yayasan Ibnu Bachir Klampar Proppo dan Yayasan Garuda Jaya Abadi.
Hal serupa juga terjadi di SMP Negeri 6 Pamekasan, yang seharusnya masuk wilayah distribusi Yayasan Iltizam Nyalabu Daya, namun justru mendapatkan suplai dari Ibnu Bachir.
Kekacauan distribusi juga menyasar sejumlah sekolah dasar dan lembaga swasta, seperti SD Gladak Anyar 4, TK Kosgoro, SMP Muhammadiyah, dan MI Islamiyah Sumur Pote Gladak Anyar, yang seharusnya berada di bawah penyaluran Yayasan Fatimah Maju Bersama Bugih 4.
Koordinator SPPG se-Kecamatan Kota, Rifki Heri Wifianto, mengonfirmasi bahwa permasalahan ini sudah menjadi perhatian sejak awal November.
“Pemerataan seharusnya sudah berjalan sejak 10 November, sesuai kesepakatan bersama dalam rapat di Aula Kodim 0826 Pamekasan,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Rifki menjelaskan, rapat koordinasi tersebut dihadiri berbagai unsur, mulai dari Kapolsek, Danramil, Camat, Pasiter Kodim, Korwil, hingga seluruh koordinator SPPG.
“Kesepakatan pemerataan sudah disetujui dan ditandatangani oleh Korwil. Tapi dalam pelaksanaannya masih ada yayasan yang tidak patuh,” tegasnya.
Ia mengaku sudah melaporkan dugaan tumpang tindih tersebut jauh hari sebelumnya kepada pihak Korwil agar segera ditindaklanjuti.
Meski program MBG bertujuan mulia untuk memperkuat gizi peserta didik, fakta di lapangan menunjukkan perlunya pengawasan ketat dan evaluasi menyeluruh agar bantuan tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.







