“Bullying sering dianggap hal sepele, padahal dampaknya bisa menghancurkan kepercayaan diri dan masa depan anak. Pencegahan harus dimulai sejak dini, dari lingkungan sekolah,” tegas Umarul Faruk di hadapan peserta seminar.
Untuk para guru, Umarul menekankan pentingnya deteksi dini tanda-tanda bullying dan penyusunan protokol penanganan yang adil dan empatik. Sedangkan bagi para murid, sesi dirancang lebih santai dengan permainan edukatif dan diskusi ringan tentang pentingnya berempati, tidak diam saat melihat perundungan, serta berani melapor kepada guru atau orang tua.
Koordinator KKNT UTM Desa Ponteh mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen universitas dalam mengedepankan pendidikan karakter di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin menumbuhkan agen perubahan di sekolah. Guru kini punya bekal untuk mendeteksi bullying, dan siswa lebih berani speak up. Dari sekolah inilah, kami ingin Desa Ponteh bebas dari perundungan,” ujarnya.
Sementara itu, Samsuki Dosen Manajemen Universitas Trunojoyo Madura sekaligus penanggung jawab kegiatan KKNT Desa Ponteh, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa bimbingannya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya