“Paham-paham radikal terorisme terjadi pada fenomenaa bom Surabaya yang melibatkan satu keluarga suami, istri dan anak-anaknya membuktikan peran perempuan dalam gerakan radikal tak lagi bersifat individual, melainkan sebagai pelaku utama yang memiliki kekuatan yang bahkan melibatkan anaknya sendiri sebagai pelaku teror dan kekerasan bisa terlibat dalam kekerasan dan terorisme yang selama ini,” tegas Prof. Dr Irfan saat menyampaikan materi di seminar FKPT Banten.
Narasumber berikutnya, Mila Viendyasari, selaku Dosen dan Peneliti dari Univeritas Indonesia memberikan materi yang berfokus pada “Cerdas Digital, Satukan Bangsa,”.
“Peran perempuan di era digital ini sejalan dengan semangat gerakan FKPT Banten “Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif Cerdas Digital Satukan Bangsa”. Keterlibatan Perempuan dalam dunia digital diharapkan untuk bisa cakap dan menjadi kajian serta perhatian yang memiliki sifat-sifat keibuan harus menjadi role model untuk memberikan dampak positif kepada keluarga dan masyarakat,” ujar Mila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, perempuan yang akrab disapa Mila menyampaikan bahwa Perempuan penuh kasih sayang harus meningkatkan kualitasnya dalam dunia digital untuk mendorong masyarakat khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar.
“Sehingga dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat sebagai daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya