PR Campalok Perkasa Indah Diduga Jual Beli Pita Cukai Tanpa Produksi, Akankah jadi Target Razia Satgas?

- Jurnalis

Minggu, 12 Oktober 2025 - 02:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi

ilustrasi

Sumenep, Transatu.id – Dugaan praktik nakal kembali menyeruak di balik bisnis rokok Madura. PR Campalok Perkasa Indah, yang seharusnya beroperasi sebagai perusahaan rokok berizin, justru disinyalir tidak melakukan produksi sebagaimana mestinya. Sebaliknya, perusahaan ini diduga kuat memperjualbelikan pita cukai kepada pihak lain tanpa melalui proses produksi resmi.

Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, pita cukai hanya boleh digunakan untuk produk hasil tembakau yang benar-benar diproduksi oleh perusahaan pemegang izin resmi. Jika pita itu dijual atau dialihkan tanpa produksi, maka hal tersebut masuk kategori pelanggaran hukum serius.

“Kalau memang benar perusahaan itu tidak memproduksi tapi tetap mendapat jatah pita cukai, berarti ada permainan besar. Negara dirugikan dan pengawasan Bea Cukai perlu dipertanyakan,” ungkap Imron Sayyadi, pemerhati kebijakan publik di Madura, Sabtu (12/10/2025).

Menurut Imron, praktik seperti ini sudah lama menjadi “rahasia umum” di kalangan industri rokok lokal. Banyak perusahaan berizin yang tidak beroperasi sebagaimana mestinya, namun masih bisa mendapatkan kuota pita cukai. Setelah itu, pita tersebut dijual kepada pabrik rokok ilegal yang tak punya izin produksi.

“Ini bukan industri, tapi broker cukai. Mereka tidak menyerap tenaga kerja, tidak membayar pajak produksi, hanya jadi calo negara. Ironisnya, masih ada oknum yang menutup mata,” tambahnya.

Di sisi lain, publik menyoroti Satgas Pemberantasan Rokok Ilegal yang selama ini gencar melakukan razia di Madura. Namun, operasi tersebut dinilai hanya menyasar pedagang kecil, sementara perusahaan besar yang disinyalir bermain pita cukai justru tak tersentuh.

Baca Juga :  Hasil Dugaan Pungli 2.800 Sertifikat PTSL Sana Tengah Ditaksir Seharga Innova Reborn

“Razia memang sering dilakukan. Tapi kenapa pabrik-pabrik besar yang mencurigakan bisa lolos? Di sinilah publik bertanya, seberapa tajam mata elang Satgas Bea Cukai itu sebenarnya?” sindir Moh. Junaidi, aktivis muda asal Pamekasan.

Ia menilai, jika PR Campalok Perkasa Indah memang tidak menjalankan produksi nyata, seharusnya Bea Cukai segera turun melakukan audit dan verifikasi.

“Lihat mesin produksinya, lihat jumlah pekerjanya, bandingkan dengan jumlah pita cukai yang sudah keluar. Kalau tidak seimbang, berarti ada penyimpangan,” tegas Junaidi.

Fenomena ini memperkuat dugaan adanya jaringan mafia cukai yang memanfaatkan celah pengawasan. Pabrik-pabrik fiktif diduga hanya dijadikan kedok untuk menampung jatah pita cukai, sebelum dijual ke pengusaha rokok ilegal lain di luar sistem.

Baca Juga :  Kejari Sumenep Kembalikan Berkas Perkata Ijazah Palsu Kades Kangayan ke Polres

“Kalau ini benar terjadi, berarti negara sedang dikadali dari dalam. Aparat yang seharusnya mengawasi justru tidak peka terhadap kebocoran ini,” ujar Imron menambahkan.

Masyarakat kini mendesak Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk turun tangan dan memeriksa izin PR Campalok Perkasa Indah. Jika terbukti tidak melakukan produksi nyata, maka izin usahanya harus dicabut.

“Jangan hanya gagah di razia pasar, tapi tumpul di hadapan pabrik besar. Penegakan hukum harus adil, tidak pandang bulu,” tutup Junaidi.

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

‘SA’ Anggota DPRD Pamekasan Dapil V Diduga Terseret Skandal Rokok Ilegal Merk Be Fly Bold
Pimpin Upacara Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab Serta Serah Terima Jabatan, Ini Penekakan Kapolres Merangin
Isu Nama Polda Jambi Terima Setoran Kades Sekancing Rp 100 Juta,  Kasubdit Iv, tu Fitnah
Satresnarkoba Polres Tebo Gulung Sindikat Sabu 126,36 Gram di Rimbo Bujang
Satgas Turun ke Madura, Selain Rokok Es Mild, Bos DRT The Big Family Diduga Jual Beli Pita Cukai
Sultan ABJ Diduga Jual Pita Cukai, PR Putri Dina Diana Jadi Sorotan, Aktivis: Masuk Daftar Satgas
Skandal Jual Beli Pita Cukai di Prancak, Aktivis: Usut Dugaan TPPU PR. WD Sejahtera
PR. Daffa Sejahtera Diduga Hanya Jual Pita Cukai, Satgas Diminta Usut TPPU Milik Kholis Arifin Warga Prancak

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 00:32 WIB

‘SA’ Anggota DPRD Pamekasan Dapil V Diduga Terseret Skandal Rokok Ilegal Merk Be Fly Bold

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:55 WIB

Pimpin Upacara Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab Serta Serah Terima Jabatan, Ini Penekakan Kapolres Merangin

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:22 WIB

Isu Nama Polda Jambi Terima Setoran Kades Sekancing Rp 100 Juta,  Kasubdit Iv, tu Fitnah

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Satgas Turun ke Madura, Selain Rokok Es Mild, Bos DRT The Big Family Diduga Jual Beli Pita Cukai

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:17 WIB

Sultan ABJ Diduga Jual Pita Cukai, PR Putri Dina Diana Jadi Sorotan, Aktivis: Masuk Daftar Satgas

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page