Diduga Dianiaya Teman Seniornya, Santri di Bangkalan ini Meninggal saat Jalani Perawatan

- Jurnalis

Rabu, 8 Maret 2023 - 12:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilsutrasi kekerasan terhadap anak

Ilsutrasi kekerasan terhadap anak

Transatu – Akhir-akhir ini banyak sekali kasus penganiayaan, pencabulan terjadi di lingkungan dunia pendidikan yang mengakibatkan tercorengnya lembaga pendidikan. Rabu, 8/3/23.

Kali ini kejadian kekerasan terhadap santri terjadi disalah satu Pondok Pesantren kecamatan Geger Kab. Bangkalan Madura.

Santri dengan inisial PT (16) asal Desa Buluk Agung Kec. Klampis Kab. Bangkalan meninggal dunia. Dugaan sementara santri tersebut dianiaya oleh teman santri yang lebih senior di Pondoknya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun transatu.id, kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal tersebut kini tengah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Bangkalan.

Menurut AKP Bangkit Dananjaya, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.

“Pada hari selasa (07/03/2023) sekitar pukul 22.00 WIB beredar kabar ada pengeroyokan santri junior dengan santri seniornya, Korban langsung dilarikan ke puskesmas setempat sayangnya nyawa  tidak tertolong,“ ujar Bangkit, sapaan akrabnya, dikutip dari laman resmi maduranewsmedia.com.

Baca Juga :  DPP KNPI Minta Erik Legowo Mundur Dari Menteri BUMN

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dari rumah sakit, karena di beberapa bagian tubuhnya terdapat lebam.

“Ditubuh korban di temukan luka lebam di bagian tangan, punggung dan dada yang menyebabkan korban meninggal dunia. Saat inj kami masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit bangkalan sebelum melakukan proses selanjutnya,“ jelas Pria kelahiran 1991 itu.

Tak hanya itu, pria kelahiran Kota Salatiga Jawa Tengah tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dorkter forensik dan memeriksa sejumlah saksi atas peristiwa duka tersebut.

Baca Juga :  Dikerjakan Mulai Tahun Lalu, Hingga Kini Prasasti di Dusun Bates Tak Kunjung Ada

”Saat ini kami juga tengah berkoordinasi dengan dokter forensik untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia, Hingga sejauh ini kami masih memeriksa 5 orang saksi yang di mintai keterangan dari 18 saksi,” terangnya.

Dirinya berharap kejadian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang tersebut tidak terulang di Kabupaten Bangkalan maupun diluar Bangkalan.

Mengingat banyaknya kasus kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan trauma bahkan hilangnya nyawa korban. (Red)

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Respon Kanwil Bea Cukai Jatim Terkait Beredarnya Rokok Nexus
Peredaran Rokok Ilegal Nexus semakin Sistematis, Begini Respon Datar Bea Cukai
Aspal Baru di Bangun, Warga Batam Kecam Alat Berat Rusak Aspal, Kapolres Merangin Terimakasih Informasinya
Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba 
Rokok YS Pro Mild Asal Pamekasan Beredar Bebas, Siapa Pemiliknya?
Ditemukan Sepasang Bujang Gadis Tewas di Dalam Mobil Teparkir Swalayan Jambi
Oknum Anggota DPRD Pamekasan Diduga jadi Beking Peredaran Rokok Nexus
Formatur Demo Kejari Pamekasan Imbas Penetapan 5 Tersangka P2KD PAW Gugul

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:21 WIB

Ini Respon Kanwil Bea Cukai Jatim Terkait Beredarnya Rokok Nexus

Jumat, 16 Mei 2025 - 05:26 WIB

Peredaran Rokok Ilegal Nexus semakin Sistematis, Begini Respon Datar Bea Cukai

Selasa, 13 Mei 2025 - 04:54 WIB

Aspal Baru di Bangun, Warga Batam Kecam Alat Berat Rusak Aspal, Kapolres Merangin Terimakasih Informasinya

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47 WIB

Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba 

Sabtu, 10 Mei 2025 - 06:45 WIB

Rokok YS Pro Mild Asal Pamekasan Beredar Bebas, Siapa Pemiliknya?

Berita Terbaru

Ket. Gambar : Ilustrasi AI

Hukum dan Kriminal

Ini Respon Kanwil Bea Cukai Jatim Terkait Beredarnya Rokok Nexus

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:21 WIB

You cannot copy content of this page