Ubah Kemustahilan Jadi Keniscayaan, PHE WMO Kembali Raih PROPER Emas 2024

- Jurnalis

Selasa, 25 Februari 2025 - 08:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERLAKSANA: Masyarakat yang tergabung di kelompok Tani Sentosa Sejahtera Tanjungbumi Bangkalan.

TERLAKSANA: Masyarakat yang tergabung di kelompok Tani Sentosa Sejahtera Tanjungbumi Bangkalan.

Bangkalan, Transatu – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina kembali meraih Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penghargaan ini diperoleh melalui inovasi Program Eco-edufarming yang dikembangkan di Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dengan melibatkan 28 anggota Kelompok Tani Bumi Sentosa Sejahtera (BSS).

Baca Juga :  Penemuan Mayat Pria, Gegerkan Warga Pandeglang

Tahun ini terdapat 4.495 perusahaan yang terdaftar dalam penilaian PROPER, dimana 85 perusahaan mendapat PROPER Emas, 227 perusahaan PROPER Hijau, 2.649 perusahaan PROPER Biru, 1.313 perusahaan PROPER Merah, dan 16 perusahaan dapat PROPER hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PHE WMO mengimplementasikan program ini untuk mengatasi lahan kritis yang memiliki kandungan bahan organik yang rendah dan struktur tanah yang kurang baik, sehingga kurang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.

Baca Juga :  Dugaan Jual Beli Pita Cukai, SPMP Tantang Bea Cukai Madura Buka Data PR Jalluh

Secara sosial, masyarakat Desa Bandangdaja belum menguasai pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pengelolaan SDA.

Sehingga banyak potensi desa yang belum optimal dimafaatkan. Hal tersebut juga membuat masyarakat Desa Bandangdaja lebih memilih merantau daripada hidup di desa.

Selain itu, volume limbah kotoran hewan di desa cukup tinggi. Masyarakatnya pun mengalami ketergantungan pasokan sayur dan buah dari luar pulau.

Baca Juga :  Gudang Garam Terpuruk: Saham Anjlok, Laba Merosot, dan Persaingan Bisnis Kian Sengit

Ketua Kelompok Tani Bumi Sentosa Sejahtera Ahmad Marnawi membenarkan, jika selama ini banyak lahan pertanian di Bandangdaja yang kering dan tidak bisa dimanfaatkan.

Warga jarang mengonsumsi sayur dan buah karena pasokan tersebut didatangkan dari Jawa membuat harga sayur dan buah mahal.

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Merangin Syukur Wakafkan Dirinya untuk Membangun Merangin
Raden Beni Mantan Bos Bungo TV Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua SMSI Kabupaten Bungo Periode 2026-2029
Liga Marisa Apresiasi Muscab SMSI Bungo: Momentum Perkuat Soliditas dan Profesionalisme Media
Numpang Bisnis Kampung Orang, Dapur MBG Elvina Kadus : Tak Pernah Diberitahu
Lurah Sungai Bengkal Raih Penghargaan Atas Respon Cepat Tangani Rehabilitasi Sosial
Ketua KTI Mampun Sesalkan Penumpukan Tanah Proyek Nasional Depan SMP 2 Merangin Dari Kontraktor
KPID Jatim Terima 288 Aduan Masyarakat Soal Trans7 Singgung Pesantren
Pemkot Jambi Buat Transportasi Listrik, Enam Kendaraan Umum Ramah Lingkungan Beroperasi

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:57 WIB

Bupati Merangin Syukur Wakafkan Dirinya untuk Membangun Merangin

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Raden Beni Mantan Bos Bungo TV Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua SMSI Kabupaten Bungo Periode 2026-2029

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 00:17 WIB

Numpang Bisnis Kampung Orang, Dapur MBG Elvina Kadus : Tak Pernah Diberitahu

Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Lurah Sungai Bengkal Raih Penghargaan Atas Respon Cepat Tangani Rehabilitasi Sosial

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:01 WIB

Ketua KTI Mampun Sesalkan Penumpukan Tanah Proyek Nasional Depan SMP 2 Merangin Dari Kontraktor

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page