Ia menerangkan, bahwa pihaknya berkoordinasi melalui sambungan WhatsApp pihak RSUD untuk meminta dijadwalkan ulang. Namun, pihak rumah sakit seolah-olah menghindar dari persoalan tersebut.
“Malah dijawab sudah mengklarifikasi ke media online. Padahal kami hanya ingin bertemu langsung dengan Direkturnya. Tentu kami sangat kecewa atas sikap pihak RSUD ini,”ungkapnya.
Padahal Kasus pencurian, lanjut aktivis PMII Jawa Timur, sudah sering terjadi selama beberapa bulan terakhir, malah rumah sakit terkesan cuci tangan tanpa melakukan evaluasi atas kejadian yang menimpa keluarga pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“kami menilai ada indikasi cuci tangan pihak RSUD Pamekasan dari persoalan kehilangan tersebut, seolah ini dianggap kejadian yang lazim,” tutupnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya