Penambahan Insentif dan Beasiswa Kedokteran Jadi Solusi Atasi Kurangnya Dokter di Indonesia 

- Jurnalis

Rabu, 19 April 2023 - 15:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Mereka menilai insentif yang diberikan hampir sama dengan dokter umum padahal mereka spesialis,” ungkap Yayak.

 

Yayak juga mengungkapkan, kebanyakan RSUD yang berada di pelosok selalu mengalami kekurangan anggaran kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Saran dia, pemecah masalah ini perlu kebijakan dari pemerintah setempat untuk memberikan penambahan anggaran.

 

“Yang namanya manusia tetap kebutuhan itu sangat diperhitungkan, mereka mau bekerja dimana itu juga jadi perhitungan, hal itu manusiawi dan lumrah, dokter pasti cari di kota, karena pasiennya lebih banyak dan insentifnya lebih jelas di RSUD Kota,” papar Yayak.

 

“Banyak sebenarnya teman-teman dokter di Pamekasan mau kerja di RSUD Waru, tapi keluhannya mereka insentifnya harus diperhatikan. Jangan hanya orang disuruh kerja, disuruh tugas tanpa insentifnya diperhatikan,” sambungnya.

Baca Juga :  Puluhan Mahasiswa Dinyatakan Lulus pada Wisuda ke-V STISA Pamekasan

 

Yayak juga mencontohkan, di luar negeri, masyakarat yang mau melanjutkan belajar di Universitas Kedokteran dipermudah, dan tidak terlalu diseleksi ketat.

 

Fenomena ini berbeda jauh dengan penerimaan mahasiswa kedokteran di Indonesia yang sangat ketat.

 

Mestinya, saran dia, yang harus diseleksi ketat itu saat mahasiwa sudah menjalani proses pembelajaran di dalam kampus.

 

“Lulusnya harus benar – benar seleksi ketat, kalau masuknya jangan terlalu ketat. Jadi harus dipermudah, dan kursinya harus ditambah misalnya ketika orang daftar rasionya 1 : 100, dengan kursi ditambah rasionya jadi 1 : 30,” sarannya.

 

Bahkan Yayak juga mengeluhkan di Pamekasan yang mengalami kekurangan dokter, terutama dokter spesialis.

Baca Juga :  PT Bawang Mas Gandeng NU Gelar Halaqoh Pondok Pesantren

 

Sementara ini, khusus daerah kota, dokter spesialis dirasa cukup.

 

Namun khusus daerah pelosok, masih kurang dokter spesialis, terutama di wilayah pantura.

 

“Di Pamekasan jumlah penduduk sekitar 900 ribu, kalau satu dokter melayani 1000 penduduk, harus ada 900 dokter di Pamekasan,” hitungnya.

 

Sedangkan kaya Yayak, dokter di Pamekasan saat ini jumlahnya sekitar 150 dokter.

 

Lain dari itu, penyebab kurangnya dokter di pelosok ini, karena banyak dokter yang ingin bekerja di RSUD kota.

 

Sementara dokter yang baru lulus biasanya cenderung tidak memikirkan penempatan tersebut.

 

Namun setelah lama bekerja, biasanya akan merasakan dan berpikir mengenai insentif yang didapat ketika bekerja di RSUD pelosok.

 

Baca Juga :  Dukung Swasembada Pangan Nasional, DKPP Pamekasan Bakal Tingkatkan Produksi Pertanian 2025

“Karena masalah biaya transportasi yang jauh juga mereka pikirkan,” ucapnya.

 

Dokter Yayak merinci, setiap tahun yang masuk organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pamekasan sekitar 12 orang.

 

Ini terdiri dari dokter umum, dan spesialis.

 

“Kalau dokter umum di kota Pamekasan cukup. Di daerah pntura masih banyak masyarakat yang berobat ke kota, ini menandakan dokter di wilayah pelosok sangat kurang terutama dokter spesialis,” tegasnya.

 

Menurut Yayak sangat bahaya ketika suatu daerah kekurangan tenaga medi atau dokter spesialis, sebab akan berdampak pada pelayanan kesehatan yang terganggu dan kurang maksimal.

 

Ke depan ia menyarankan, program setiap puskesmas terdapat satu dokter Spesialis, meliputi dokter spesialis anak, kandungan, bedah dan penyakit dalam.

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Satresnarkoba Polres Merangin Tangkap Kurir Dan Bandar Narkoba, 2 Kg Sabu Berhasil Diamankan.
Sikat Pak Menkeu! Marak Dugaan Penyelewengan Anggaran di PLN, Modus Marathon Hingga Sewa Pembangkit
Pemerintah Sebut Pasal 8 UU Pers Tidak Multitafsir, Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
Beralamat Polsek Bangko Polres Merangin Tanam Jagung Serentak Secara Nasional
Camat-Camat Baru, Diantar Langsung di Antar Tugas
Defisit Anggaran Ancam TPP ASN dan Pembangunan, Fraksi Golkar DPRD Tebo Dorong Optimalisasi PNBP
KPPU Pastikan Pasar Indonesia Lebih Adil dan Menarik untuk Investasi
– Umar bin Khattab Kata Takjub

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:37 WIB

Satresnarkoba Polres Merangin Tangkap Kurir Dan Bandar Narkoba, 2 Kg Sabu Berhasil Diamankan.

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:26 WIB

Sikat Pak Menkeu! Marak Dugaan Penyelewengan Anggaran di PLN, Modus Marathon Hingga Sewa Pembangkit

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:01 WIB

Pemerintah Sebut Pasal 8 UU Pers Tidak Multitafsir, Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 13:15 WIB

Beralamat Polsek Bangko Polres Merangin Tanam Jagung Serentak Secara Nasional

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:27 WIB

Camat-Camat Baru, Diantar Langsung di Antar Tugas

Berita Terbaru

Daerah

Event Musik Tong-Tong Di Sumenep Sukses Di Gelar

Minggu, 19 Okt 2025 - 11:56 WIB

Daerah

Polres Sumenep Ungkap Kasus Penyalahgunaan LPG Bersubsidi

Minggu, 19 Okt 2025 - 08:51 WIB

You cannot copy content of this page