Diketahui, banjir kembali melanda di beberapa titik wilayah Madura, Di Pamekasan ratusan rumah terendam banjir akibat luapan air di kali Semajid dan kali Jombang, yang tak lagi mampu menampung tingginya debit air, dan mengakibatkan 6 desa terendam banjir.
Sementara di kabupaten Sumenep banjir melanda sedikitnya di tiga kecamatan, mulai kecamatan kota yang hamper seluruh ruas jalan utama di Kota Sumenep terendam banjir dengan ketinggian air mulai 30 cm hingga 60 cm, Kecamatan Batuan dan Kecamatan Pragaan menjadi titik banjir yang lumayan parah dan mengakibatkan rumah warga serta salah satu pagar Pondok Pesantren roboh dan air masuk ke area pesantren.
Banjir terjadi, kata Nur Faizin, buruknya sistem dan tata kelola drainase, hal itu juga disebabkan minimnya anggaran untuk proyek pengendalian banjir. Selain itu, kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan juga disebut sebagai penyebab memburuknya kondisi setiap tahun, baik lahan serapan air yang beralih fungsi menjadi perumahan hingga menjadi tempat galian C illegal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika tidak ada tindakan konkret, banjir ini akan terus menjadi momok bagi masyarakat Madura. Kami mendesak Gubernur dan Bupati segera duduk bersama untuk menyusun langkah jangka panjang,” ujar politisi PKB ini.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya