“Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan dan penanaman 100 hektar tanaman sorgum dan 100 hektar tanaman jagung. Guna mendukung ketahanan pangan nasional serta pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan,” jelas Haji Taufiq.
Lanjutnya, maksud dan tujuan MoU ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memberdayakan petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung diversifikasi pangan dan pengembangan ekonomi berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ruang lingkup kerjasamanya meliputi, 1. Penyiapan lahan seluas 200 hektar., 2. Penyediaan bibit unggul, pupuk, dan sarana produksi., 3. Pendampingan teknis dan pengawasan proses budidaya, dan 4. Pengolahan hasil panen dan strategi pemasaran,” tandas Haji Taufiq
Menurutnya, kedua belah pihak memiliki hak dan kewajiban, dimana HKTI bertanggung jawab dalam pendampingan teknis, pelatihan petani, bantuan pupuk, bibit dan akses pasar. Sementara Koperasi Konsumen Lestari Hutan Indonesia Raya bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan, proses budidaya, dan pengolahan hasil panen.
“Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap dua yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. Yang berkedudukan di Karawang, 15 Maret 2025,” pungkas H.M. Taufiq Rahman Abdul Syakur selaku Ketua Umum Koperasi KLHIR.
Menhut Raja Juli Antoni dan Menbud Fadli Zon Panen Beras Sorgum
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, sorghum merupakan “tanaman ajaib” yang memiliki banyak manfaat, termasuk untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Hal itu disampaikan Menhut saat melakukan panen perdana sorghum di Karawang, Jawa Barat, Sabtu.
“Saya pernah ke NTT kabupaten Kupang, panen sorguhm juga di NTT, sorgun terkenal jadi jagung rote. Ini memang pohon ajaib dari ujung sampai akarnya bisa bermanfaat,” kata Menhut dikutip dari keterangan resmi.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya