“Satpol PP sudah tidak mau ngurus pengusaha karaoke nakal, lalu siapa yang akan menertibkan, kalau bukan aktivis bersama para tokoh yang sadar akan tanggungjawab moral untuk menjaga Pamekasan dari tempat-tempat yang diduga jadi sarang maksiat ini,”ujarnya.
Kami selalu mengharap arahan dan bimbingan dari para tokoh ulama’ dan kesadaran masyarakat Pamekasan untuk menjaga generasi kota gerbang salam bisa steril dari berbagai maksiat.
“Sudah tidak ada yang bisa diharapkan dari Satpol PP untuk menutup karaoke, saatnya masyarakat turun jalan untuk melawan habis-habisan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT







