MERANGIN, Transatu — Kedatangan 12 Alat Berat jenis excavator mendadak viral dan mendapat kecaman dari masyarakat Jangkat dan Jangkat Timur.
Hal itu disampaikan Muhlisin Madras juga ketua Ansor Kabupaten Merangin angkat bicara, malah dirinya menyampaikan tidak ada alasan lagi silakan buka kebun seluas luasnya.
“Untuk daerah lain yang sudah terlanjur ada PETI, sulit untuk dikomentari. Tapi Jangkat dan Jangkat Timur, sangat disayangkan kalau rusak alamnya oleh gajah besi. Kalau bicara potensi ekonomi, harga kopi di atas Rp. 60.000/kg. Luar biasa. Silakan buka kebun seluas-luasnya. Tidak ada yg persoalkan”Cuit Muhlisin Madras di akun Fecebook.
Sementara Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra saat dikonfirmasi melalui via handphone, mengatakan terima kasih infonya, akan kita lidik alat berat.
“Terima kasih infonya, akan kita lidik alat berat siapa ini, Kita juga segera turunkan tim utk lidik d lapangan bg,” tegas Kapolres Merangin AKBP Roni.
Sebelumnya sempat diberita media Transatu.id berapa hari lalu adanya kedatangan Kudang Besi 12 alat excavator menuju Jangkat Timur disebarkan warga jangkat kini menjadi polemik dan ancaman Hutan yang harus dijaga.
Takutnya hutan jangkat akan seperti hutan lainnya, seperti Pangkalan Jambu hingga Sungai Batang Masumai belum jernih sampai sekarang.
Ditambah sungai Tabir juga terjadi dari 2013 sampai sekarang masih beroperasi alat dihutan masyarakat setempat. Juga sungai Tantan tidak juga bisa jernih.
Reporter : Kholil King
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT