“KPK itu bukan orang bodoh, pastinya sebelum melakukan penggeledahan, tim penyidik sudah punya clue tersendiri bahwa orang tersebut disinyalir kuat tahu atau bahkan sering terlibat dalam program dana hibah pemprov,” tuturnya.
Dirinya menambahkan bahwa KPK hanya perlu dorongan kuat dari masyarakat Jawa Timur dalam penuntasan korupsi dana hibah, terlebih dalam laporan LHKPN banyak sekali anggota DPRD Jatim yang kekayaannya naik drastis.
“Kami masih punya keyakinan kuat bahwa Sahat bukan satu-satunya anggota dewan yang bermain dana hibah, dia hanya apes saja pada waktu itu. Apalagi di LHKPN tidak sedikit anggota dewan yang harta kekayaannya naik drastis, salah satunya Dr. Agung Mulyono,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hanafi menegaskan dirinya beserta anggota Jatim Progress akan terus mengawal agar KPK segera memberikan status tersangka kepada Dr. Agung Mulyono.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya