Pamekasan, Transatu – Dugaan lemahnya pengawasan kembali menghantui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan. Seorang warga di Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, mengungkap bahwa roti dalam paket MBG untuk ibu hamil dan balita ditemukan dalam kondisi rusak dan sebagian sudah berjamur, serta hanya berjarak dua hari dari tanggal kedaluwarsa saat dibagikan.
Pendistribusian paket dilakukan pada Kamis (20/11/2025). Namun setelah diperiksa, warga mendapati tanggal kedaluwarsa pada kemasan roti tertulis 22 November 2025. Kondisi kemasan juga robek dengan tampilan roti berjamur.
“Begitu saya buka, ternyata sebagian rotinya rusak dan ada yang sudah berjamur. Setelah dicek, kedaluwarsanya tinggal dua hari lagi. Saya langsung kembalikan,” ujar warga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan, paket MBG sebelumnya diberikan dua kali dalam seminggu, Selasa dan Kamis. Namun minggu ini penyaluran hanya berlangsung sekali, yakni pada Kamis (20/11/2025), tanpa pemberitahuan resmi kepada penerima manfaat.
Paket untuk ibu hamil yang diterimanya berisi roti tawar merks Sari Roti, tiga susu UHT Frisian Flag, satu Malkist, dua buah pir, dan empat telur. Sementara paket untuk balita berisi satu roti, empat susu UHT, dua Malkist kecil, dan satu pisang.
Menurutnya, distribusi bahan pangan dengan kondisi tak layak merupakan bentuk kelalaian yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak.
“Ini bukan sembarang makanan. Pemerintah harus jamin kualitasnya. Jangan sampai justru bikin sakit,” keluhnya.
Temuan ini semakin menambah daftar panjang keluhan terkait kualitas dan penyaluran MBG di Pamekasan, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu menyusui dan balita yang sangat membutuhkan nutrisi aman dan bergizi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah daerah, termasuk instansi yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan distribusi MBG, belum memberikan klarifikasi mengenai temuan tersebut, terutama terkait SOP pengawasan pangan dan penyimpanan logistik sebelum dibagikan.
Tim investigasi akan menindaklanjuti kasus ini dengan menelusuri sumber pasokan, mekanisme distribusi, dan potensi pelanggaran standar keamanan pangan dalam program MBG.







