Maka dari itu, Aliansi Mahasiswa Peduli UTM mendatangi dan mempertanyakan kebijakan yang diambil oleh REKTORIUM terkait apakah hal tersebut untuk kepentingan UTM atau kepentingan tikus kampus, tegasnya saat orasi.
“Ada apa sebenarnya di UTM ini? Toefel masih pakai kertas, penilainnya bukan basis komputer jangan-jangan ada kongkalikong terus fasilatas gak karuan bahkan toga wisuda disewa ada apa sebenarnya pak, kami disini ingin belajar jangan peras uang orang tua kami pak,” pungkas Ropik dalam orasi.
Perlu diketahui bersama, bahwa dalam aksi tersebut Aliansi Mahasiswa Peduli UTM membawa meminta 5 tuntutan diantaranya Merubah hasil keputusan wakil rektor 1 bidang akademik nomor 682/UN46/WA.00/2024 tentang WISUDA XXXV tahun 2024 pada poin 2 (A) ayat 2 tentang paket toga yang nanti akan dikenakan oleh wisudawan lulusan D3 dan S1 sifatnya adalah Peminjaman yang harus Dikembalikan, serta menjadi salah satu persyaratan pengambilan ijazah. Diganti menjadi paket toga yang akan dikenakan oleh wisudawan lulusan D3 dan S1 sifatnya adalah HAK MILIK WISUDAWAN/TANPA HARUS DIKENAKAN BIAYA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya