TRANSATU.ID,PAMEKASAN – kejadian memilukan dialami warga desa Blumbungan, Larangan, Pamekasan yang kehilangan emas 150 gram dan uang Rp 9,15 juta di kediamannya.
Korban atas nama Samsiyah telah melaporkan kasus kehilangan barang berharga itu kepada Polsek Larangan dengan nomor laporan : LP/B/12/x/2024/SPKT/POLSEK LARANGAN/POLRES PAMEKASAN/POLDA JAWA TIMUR, tertanggal kamis 03 Oktober 2024.
Anak korban, Ali Wahdi menceritakan kronologi kehilangan barang berharga berupa emas 150 gram dan uang 9,15 juta rupiah yang dibungkus tas warna hitam di lemari yang terkunci, lemari tersebut berada dalam kamar tidur korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anehnya, saat barang berharga diketahui hilang di lemari, pakaian tetap rapi tidak acak-acakan dan tidak ada bekas pengerusakan kunci lemari. saya curiga pencuri ini memang tau tempat barang berharga dan kuncinya,” ungkapnya kepada awak media, Minggu, 23 Maret 2025.
Saat kehilangan tanggal 2 Oktober 2024, sore hari, Anom tetangga depan rumah menuturkan bahwa melihat perempuan Inisial KLS masuk ke dalam rumah, sedangkan kondisi di dalam terlihat tidak ada orangnya.
“Saat sore itu, posisi emak memang ada di kandang dan Adik ada di kamarnya sendiri. Kondisi di ruang tamu dan kamar tempat barang berharga itu sedang tidak ada orang,” terangnya.
Perempuan KLS asal desa Pamoroh, Kadur, memang biasa berkunjung ke rumah korban, sebab masih ada ikatan keluarga. Selain itu, KLS terkadang pinjam emas itu, bahkan ia sampai ikut masuk ke kamar saat mau mengambil emas yang ingin dipinjamnya, sehingga kemungkinan besar KLS juga tau tempat barang berharga beserta letak kunci lemari disimpan.
Oleh sebab itu, usai terjadi kehilangan, keluarga korban melakukan silaturrahmi ke rumah KLS di desa Pamoroh, Kadur untuk mengklarifikasi kasus hilangnya barang berharga tersebut.
“Sebab keluarga besar di Pamoroh masih ada ikatan keluarga, makanya kami bertanya baik-baik, ingin tau saat di rumah ngapain saja dan kebenaran tas hitam yang menurut tetangga dibawanya dan diamankan di jok sepedanya gimana, malah yang bersangkutan merespon dengan teriak-teriak,” terang Wahdi.
Bahkan beberapa hari setelah pertemuan tersebut KLS melaporkan keluarga korban kehilangan kepada Polsek Kadur atas dugaan pencemaran nama baik, dengan nomor laporan : LP-B/10/X/2024/SPKT/ POLSEK KADUR/ POLRES PAMEKASAN/ POLDA JAWA TIMUR, tertanggal 7 Oktober 2024.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya