Ia menekankan bahwa program ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam ekosistem ekonomi pesantren—mulai dari petani, koperasi, pelaku usaha, hingga santri dan ulama. Target awalnya adalah menyediakan makanan bergizi untuk 3 juta santri, dengan asumsi 1.000 dapur mampu melayani 3.000 santri setiap hari.
“Di Pulau Madura, ditargetkan pembangunan 100 dapur SPPG, dan Pondok Pesantren Syaichona Kholil dipilih sebagai lokasi perdana karena nilai historisnya sebagai pusat pendidikan Islam tertua yang berperan dalam sejarah Nahdlatul Ulama,” terangnya.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyambut baik peluncuran program nasional ini di wilayahnya dan menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menyambut baik dan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program SPPG ini di Bangkalan. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari ikhtiar mencetak generasi masa depan yang sehat dan kuat,” ujarnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya