MERANGIN, Transatu.id-Warga tambang baru pertanyakan ketegasan DPRD Merangin surat Audiensi yang masuk tanggal 7 juli melalui sekretariat belum juga ada kepastian melakukan pertemuan antara petani denganPT Agrindo Indah Persada (AIP) masalah Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit lokal Gara -gara harga dibedakan DO dari Luar.
Selain itu juga ada masalah pencernaan lingkungan debu mobil sawit masuk ke area PT AIP.
Hal itu disampaikan Marzuki melalui awak media saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita masih menunggu kepastian surat kita yang sudah dimasukkan ke DPRD permasalahan harga dan pencemaran lingkungan kapan dijadwalkan, ” ungkap Marzuki.
Untuk persoalan adanya pihak PT AIP dengan pemdes tambang baru membuat koperasi merah putih,kami sama sakali tidak tau soal itu, petani yang protes masalah harga TBS yang pernah melakukan pertemuan waktu aksi protes tidak ada dilibatkan
“Itukan akal- akal mereka semua PT AIP dan pemdes desa tambang baru membuat koperasi untuk membunuh usaha kami dan petani yang menjual buah sawit, mereka diduga itu akan mendapatkan keuntungan mereka pribadi, Tampa peduli nasip orang lain, ” ungkap Suki Suplayer.
Sebelumnya antara masyarakat sudah melakukan Pertemuan dengan PT AIP malah diakui Manajer PT AIP Ismail buah lokal ada yang bagus.
“Buah sawit bapak ini bagus iya gak, ngapai iya harga rendah juga, inikan buah lokal iya tambang baru,” ungkap Manajer AIP Ismail sambil menuju kearah pemilik TBS disaksikan saat pertemuan Masyarakat dengan perusahaan.
Berbeda dengan kepala Operasional Perusahaan (OPS ), Junaidi malah menjelaskan dipapan diding nama-nama perbedaan buah kelapa sawit, namun ditolak warga.
“Sudah lah pak, soal itu kami tau soal apa nama buah kelas sawit, mengapa ini dibedakan buah lokal dan buah dari dari luar, “ungkap Khaidir membantah penjelasan Junaidi.
Sementara Junaidi malah menjelaskan pasokan TBS dari luar seperti Pamenang dan seputaran Bangko.
“Alhamdulillah Bang Antok dari awal berdiri Pabrik sudah Bantu AIP untuk pasokan TBS dari Pamenang dan Seputaran Bangko, sampai sekarang beliau masih setia dengan AIP walaupun banyak PKS baru di Merangin Bang, ” tulis Junaidi melalui WhatsAppnya.
Pihak PT AIP melalui Junaidi terkesan menentang Permentan no 13 th 2024.
“Nanti kami pelajari Bang, Harga Pokja setau kami itu untuk Plasama mitra Binaan Perusahaan yang asal usul bibit tanamannya jelas , di Merangin setau kami tdk ada Pabrik sawit yg Pakai Harga Pokja untuk TBS swadaya, mohon maaf kalau salah, “ungkap Pihak PT AIP Junaidi.
Sementara wakil bupati Merangin Khafid Moein saat dikonfirmasi sesudah sidang paripurna Mengatakan sudah memanggil PT AIP melalui manajer Ismail daud dan Junaidi bersama Apkasido.
Pt AIP akan mengevaluasi sesuai mengacu kepada Permentan no 98 tahun 2013 akan membina petani sekeliling pabrik.
“Sesuai kesepakatan PT AIP dengan Petani Sawit sebelumnya menyepakati perjanjian,”ungkap Wabup.
Wabup pun juga menegaskan jika PT AIP tidak menindaklanjuti perjanjian kesepakatan makan akan mengambil tindakan tegas.
” Jika tidak diindahkan karena ada kesepakatan antara warga dan PT AIP, Kalau tidak diindahkan Akan kita tindak berikan sp1, ” tutup wabup
Reporter : Kholil king