JAMBI – Kehadiran Tol Trans Sumatera diprediksi bakal mengubah wajah perekonomian Jambi. Dua titik pintu keluar tol, yakni Sebapo dan Pijoan, disebut-sebut akan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Pengamat Ekonomi Universitas Batanghari, Dr. Pantun Bukit, menilai keberadaan exit tol akan membawa multiplier effect yang signifikan. Arus mobilitas barang, jasa, dan penduduk akan lebih lancar, sehingga mendorong munculnya pusat-pusat ekonomi di sekitar kawasan tersebut.
“Sebapo dan Pijoan punya posisi strategis. Ketika tol sudah beroperasi penuh, aktivitas perdagangan di sana akan berkembang pesat. Restoran, swalayan, bengkel, hingga pusat kuliner khas Jambi berpotensi tumbuh. Bahkan UMKM bisa mendapat ruang pameran di rest area,” jelas Pantun.
Selain sektor perdagangan, kawasan exit tol juga diprediksi akan menjadi lahan investasi baru. Pembangunan permukiman, ruko, gudang logistik, hingga pusat perbelanjaan akan mengikuti geliat pertumbuhan di sekitar pintu keluar tol tersebut.
“Exit tol akan memicu pertumbuhan properti dan investasi. Gudang distribusi barang dan pusat logistik juga sangat mungkin bermunculan di Sebapo maupun Pijoan. Ini peluang yang harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Pantun menegaskan, efek sosial-ekonomi akan dirasakan masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan jasa, peluang kerja baru bagi warga setempat pun terbuka lebar.
Namun, ia mengingatkan, semua itu tak akan berjalan optimal tanpa dukungan infrastruktur pendukung. Jalan penghubung dari exit tol menuju kabupaten atau kota sekitar harus segera diperbaiki agar konektivitas tidak terhambat.
“Kalau exit tol di Sebapo, maka akses menuju Bulian harus diperhatikan. Jangan sampai pengguna tol keluar, tapi malah kesulitan melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan yang buruk. Ini pekerjaan rumah pemerintah,” tegasnya.
Pantun mendorong pemerintah daerah agar kreatif dan visioner dalam merancang tata ruang kawasan exit tol. Menurutnya, kehadiran tol bukan hanya sekadar jalan bebas hambatan, tetapi momentum lahirnya pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jambi. (ahmad)