Mahruki menjelaskan bahwa sapi betina yang akan mengikuti karapan di hias laksana pengantin dan di iringi oleh gamelan (Saronin).
“Sapi betina dengan pakaian yang sangat anggun terlebih dahulu sama sama membajak tegalan selanjutnya dikerap dengan mengikuti aba aba dari pemandu.
“Budaya ini merupakan kesenian tradisional masyarakat Gili Raja yang tujuannya mempererat tali silaturrahmi. Melalui kesenian ini mampu mendongkrak harga sapi yang ada di pulau Gili raja,” pungkasnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT







