Duh, Usai Demo di Kantor Bupati, Sekretariat HMI Cabang Bangko Didatangi “Orang Istana”

- Jurnalis

Kamis, 5 Juni 2025 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merangin – Demokrasi di Kabupaten Merangin bobrok, hancur, dan ambaradul, mungkin kata-kata ini tepat menggambarkan aksi intimidasi “orang istana” ke sekretariat HMI Cabang Bangko usai melaksanakan demontrasi di gedung kantor Bupati Merangin.

Diduga Sosok berinisial EY tersebut mendatangi markas pejuang tersebut menemui langsung orator demontrasi sebelumnya. Ia menyebut akan banyak orang yang datang namun dicegah olehnya untuk diselesaikan sendiri.

“Sebenarnya banyak yang akan datang ke sini. Namun abang cegah. Bisalah abang menyelesaikannya sendiri,” ungkap Sandra Wandi menirukan ucapan EY saat menemui dirinya yang sendirian di sekretariat HMI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wandi mengatakan, EY mempertanyakan narasi dirinya saat menjawab ucapan Wakil Bupati Abdul Khafidh yang menyebut “Pimpinan saya bukan anda (Wandi),”. Aktivis HMI itu yang terkejut mendengar narasi yang dianggap keliru itu langsung menjawab spontan.

Baca Juga :  Mengerikan, Dua Harimau Serang Warga Merangin Jambi

“Bukan kami (rakyat), bukan kami (rakyat), kamu itu sebagai apa,” kata Wandi.

Narasi “Kamu” lanjut Wandi, itu yang dipermasalahkan EY. Ucapan tersebut tidak diterima oleh EY.

“Saat itu saya terkejut, seorang pejabat mengatakan kami bukan pimpinan. Padahal pimpinan pejabat adalah rakyat. Spontan saya jawab kamu itu sebagai apa,” katanya.

EY mengingatkan agar kedepan tidak mengucapkan kata-kata seperti itu saat aksi demontrasi. Kemudian EY bergegas meninggalkan markas juang mahasiswa organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia tersebut.

Baca Juga :  Datangi Bea Cukai Madura, DPD KNPI Pamekasan Minta Permudah Izin Usaha Rokok

Kepada awak media Wandi menjelaskan bahwa pihaknya melaksanakan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan rakyat kecil. Selain itu sebagaimana fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial sehingga kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bisa menjadi bahan evaluasi.

“Kami ini bukan penjahat yang harus dimusihi. Kami hanya menyampaikan suara rakyat atas kebijkan yang menyulitkan hidup mereka. Seharusnya dijadikan evaluasi bagi pejabat untuk melayani masyarakatnya,” katanya.

Anak muda ini mengatakan, tuntutan mereka pada saat itu jelas berpihak untuk kepentingan rakyat. Diantaranya pembatalan pembelian mobil dinas baru bupati dan wakil bupati di tengah efesiansi anggaran.

“Padahal mobil lama masih baru. Lebih baik dana tersebut bisa dialihkan untuk infrastuktur jalan rusak di kota atau pedesaan,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Sumenep : ASN Harus Mampu Kuasai Teknologi 

Selain itu, menggratiskan lapak PKL yang disiapkan pemerintah enam bulan. “Di situ (pasar rakyat) kan lokasi baru, pembeli kalau awal-awal bagini masih sepi. Jadi biarkan mereka mengumpulkan modal dulu,” katanya.

Tuntutan terakhir menutup tempat hiburan malam. Menurutnya masyarakat sangat diresahkan dengan hiburan malam yang semakin merajalela dan merusak generasi muda.

“Di momentum 100 hari kerja kami menyuarakan kinerja bupati dan wakil bupati yang terkesan tidak tegas dengan hiburan malam. Buktinya sejak dilantik, bahkan di bulan Ramadan hingga saat ini tidak pernah merazia tempat penyakit masyarakat itu,” pungkasnya.(*)

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sambut HUT Ke-78 Sat Reskrim Polri, Polres Sumenep Gelar Bakti Sosial
Warga Tabir Pertanyakan Kualitas Proyek Turap Puskesmas Rantau Panjang, Kadiskes Duit Negara Itu
DPR Jambi Fraksi Nasdem Razia Jangan Cari Momen, Kapolres Merangin Kegiatan Terus Berlanjut
Aktivis Laporkan Dugaan Praktik Gelap Solar Subsidi di SPBU Gedungan Sumenep  
Mahasiswa Psikologi UTM Galakkan Inovasi Untuk Kemajuan Desa
Teken Tuntutan LP3 Soal PR di Sawah Produktif, Ketua Komisi II Terseret Dugaan Skandal Rokok Fly
Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba Dengan Barang Bukti 4,29 Gram Sabu
LP3 Bongkar Dugaan Gudang Rokok di Lahan Dilindungi, DPRD Pamekasan: Jangan Ada Main Mata

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 07:05 WIB

Sambut HUT Ke-78 Sat Reskrim Polri, Polres Sumenep Gelar Bakti Sosial

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:19 WIB

Warga Tabir Pertanyakan Kualitas Proyek Turap Puskesmas Rantau Panjang, Kadiskes Duit Negara Itu

Sabtu, 6 Desember 2025 - 02:26 WIB

DPR Jambi Fraksi Nasdem Razia Jangan Cari Momen, Kapolres Merangin Kegiatan Terus Berlanjut

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:40 WIB

Aktivis Laporkan Dugaan Praktik Gelap Solar Subsidi di SPBU Gedungan Sumenep  

Rabu, 3 Desember 2025 - 09:26 WIB

Mahasiswa Psikologi UTM Galakkan Inovasi Untuk Kemajuan Desa

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page