Fendi
Transatu.id, MERANGIN – Herman Efendi datang ke kantor Bawaslu Merangin, Rabu (16/10). Ia memenuhi panggilan Bawaslu untuk diklarifikasi terkait laporan yang dimasukkan oleh tim pemenangan Syukur-Khafid.
Terpantau di lokasi, Fendi datang sekira pukul 13.30 WIB. Ketua tim pemenangan Nalim-Nilwan ini didampingi oleh beberapa orang penasihat hukum yang tergabung dalam tim advokasi Nalim-Nilwan.
Fendi, menanggapi santai permintaan keterangan kepada dirinya. Ia mengatakan menjawab lebih dari 20 pertanyaan dari komisioner Bawaslu yang pada saat itu juga dihadiri lengkap oleh unsur tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bukan persoalan serius kami kira. Itu terkait dengan orasi politik saya waktu melantik tim pemenangan Nalim-Nilwan di Desa Meranti Kecamatan Renah Pamenang beberapa hari lalu,” ujar Fendi.
Ia mengatakan, sangat yakin tidak melakukan pelanggaran sebagaimana dituduhkan oleh tim Syukur-Khafid. Ia tidak melontarkan ujaran kebencian, tidak menyebar hoax, dan tidak pula menghasut masyarakat sebagaimana dituduhkan.
“Kami datang sebagai warga yang taat hukum, taat asas. Sehingga kami berharap dengan kami hari ini datang ke Bawaslu untuk mengklarifikasi, bisa nanti diselesaikan dengan terang benderang,” tambah Fendi lagi.
Fendi, dalam pidatonya ketika pelantikan tim Nalim-Nilwan yang dipersoalkan, mengajak warga memilih paslon nomor urut satu. Ia juga mengatakan siap bersama Nalim-Nilwan berangkat ke Jakarta untuk menjemput dana APBN guna membangun Merangin.
Selain itu, Fendi menyinggung bawah tidak butuh waktu 15 tahun tinggal di Jakarta untuk sekedar membangun Merangin.
Namun pernyataan Fendi yang berkampanye untuk Nalim-Nilwan, dituduhkan sebagai penghasutan agar masyarakat membenci dan tidak memilih Syukur-Khafid.(Mmc)