Pamekasan, Transatu – Persatuan Pengusaha Rokok Indonesia (PPRI) resmi mendeklarasikan diri dalam sebuah acara yang digelar di Azana Style Hotel, Pamekasan, Rabu (1/9/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung jajaran Bea Cukai Madura dan disambut positif sebagai langkah awal untuk memperkuat ekosistem industri hasil tembakau di Madura.
Sementara itu, Ketua PPRI sekaligus pengusaha muda asal Pamekasan, Muhammad Afwan Zaini, menyampaikan optimisme organisasi yang dipimpinnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“PPRI lahir untuk membangun sinergi dan kekuatan bersama. Walau kami masih baru dan kecil, tetapi kami punya potensi besar untuk mendorong kemajuan industri rokok, khususnya di Madura, dan pada akhirnya ikut memperkuat ekonomi nasional,” ujarnya.
Afwan, yang akrab disapa Lora Afwan, juga berharap ke depan tidak ada lagi gesekan antar-pelaku usaha.
“Deklarasi ini menjadi momentum awal untuk menyatukan visi. Tidak ada lagi sikut-menyikut, justru kita harus berjalan seiring dalam memperjuangkan kesejahteraan petani tembakau. Amanah sebagai ketua PPRI ini insyaallah akan saya jalankan dengan penuh tanggung jawab,” tandasnya.
Kepala Bea Cukai Madura, Novian Dermawan, dalam sambutannya menegaskan dukungan terhadap kehadiran PPRI.
Menurutnya, inisiatif ini selaras dengan misi pemerintah dalam menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian tembakau.
“Ini adalah langkah baik. Kami di Bea Cukai Madura akan selalu hadir mendukung setiap upaya yang tujuannya mulia, yakni menyejahterakan rakyat melalui pertanian tembakau,” ucap Novian.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Arif Setiawan, Kepala Seksi Kepatuhan dan Penindakan Bea Cukai Madura.
Ia menilai, keberadaan PPRI dapat menjadi mitra strategis dalam mengawal kesejahteraan petani.
“Dengan adanya PPRI, masyarakat mendapat pendampingan mulai dari edukasi, pengolahan, hingga pemasaran tembakau. Selanjutnya akan dikoordinasikan bersama Bea Cukai, agar prosesnya sesuai aturan dan tetap memberi manfaat luas bagi petani,” jelasnya.
Dengan hadirnya PPRI, diharapkan hubungan antara petani, pengusaha rokok, dan pihak Bea Cukai semakin harmonis.
Kolaborasi tersebut dipandang sebagai kunci dalam menciptakan ekosistem tembakau yang sehat, transparan, dan berkelanjutan di Madura.