Menanggapi usulan tersebut, Akbar Harfianto selaku perwakilan dari DJBC menyampaikan apresiasi atas masukan APTMA. Ia menyebut bahwa usulan penambahan variabel SKM adalah opsi paling memungkinkan dan relevan secara kebijakan fiskal.
“Kehadiran APTMA sangat tepat waktunya. Dalam waktu dekat, kami akan memasuki fase pembahasan bersama mitra strategis termasuk Kementerian Keuangan dan Badan Kebijakan Fiskal. Kami akan mengkaji secara mendalam usulan ini dan akan diagendakan bersama Pak Febrio Kacaribu, Kepala BKF,” jelas Akbar.
Audiensi ini ditutup dengan komitmen APTMA untuk terus mengawal aspirasi masyarakat tembakau Madura agar mendapatkan perlindungan, keadilan fiskal, dan dukungan dalam pengembangan usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami hadir membawa suara petani, pengusaha, dan masyarakat Madura. Kami ingin pemerintah lebih adil, mendukung rokok lokal Madura, dan memberi ruang inovasi bagi anak muda. Kami akan terus kawal ini demi kesejahteraan semua pihak,” pungkas Holili.