Pamekasan, Transatu – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan tajam setelah muncul temuan ayam busuk dan berulat yang dibagikan kepada siswa TK Tunas Harapan di Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur. Temuan ini terekam dalam sebuah video dan langsung memicu kegemparan para wali murid.
Menu ayam tersebut diketahui berasal dari salah satu dapur penyedia MBG, yakni SPPG Nurul Haromain. Seorang wali murid mengaku terkejut setelah anaknya membawa pulang paket MBG yang ternyata berisi ayam yang tidak layak konsumsi.
“Memang benar ada ulatnya. Tidak sepantasnya makanan seperti itu dibagikan ke anak-anak,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para wali murid menduga ayam yang sudah tidak segar dipaksakan untuk digoreng, sehingga ulat muncul pada bagian dalam daging. Kondisi ayam yang sudah tampak membusuk disebut-sebut sudah terlihat sebelum proses pengolahan. Mereka meminta pemerintah bertindak tegas karena hal ini membahayakan kesehatan siswa.
Saat dikonfirmasi, Mitra Yayasan SPPG Nurul Haromain, Ahmad Madani Zakaria, membenarkan temuan tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf dan mengakui adanya kelalaian pihak dapur.
“Ini memang kesalahan kami. Ada ayam yang bau. Tapi pada hari Kamis itu sudah kami tarik semuanya, dan besok akan diganti menu MBG keringan full,” ujarnya.
Ia menjelaskan, laporan ayam busuk pertama kali diterima dari SDN Kertagena Tengah 4, sementara temuan ayam berulat terjadi di TK Tunas Harapan. Menurut data yang diterimanya, terdapat tiga hingga empat sekolah yang menerima menu tidak layak konsumsi dari dapur yang sama.
Ahmad juga mengakui ada sekolah yang mengembalikan MBG tersebut, namun beberapa terlambat memberikan informasi sehingga makanan terlanjur dibawa pulang oleh siswa.
“Kami sudah umumkan di grup kepala sekolah untuk penarikan dan penggantian. Tapi ada sekolah yang telat lapor,” ujarnya.
Kasus ini menambah catatan panjang persoalan kualitas MBG di Pamekasan. Para wali murid mendesak agar pengawasan diperketat dan pemasok yang lalai diberikan sanksi tegas demi keselamatan siswa yang menjadi penerima manfaat program tersebut.







