Sumenep, Transatu – Program kegiatan Sanitasi Masyarakat (Sanimas) atau Jamban Sehat yang dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Putra Unggulan di Desa Bringsang, KecamatanGiligenting Kabupaten Sumenep, dengan nilai Rp338.040.000 dari Anggaran Tahun 2025, kini menuai tanda tanya besar. Pasalnya, hingga saat ini, titik lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut tidak jelas.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Bringsang mengaku bahwa program tersebut masih dalam tahap berjalan. Namun, ketika dimintai keterangan mengenai titik lokasi pasti, ia hanya menjawab secara umum.
“Semua dusun yang layak akan mendapatkan, titiknya ditentukan oleh pendamping KSM,” ujar Kepala Desa Bringsang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, informasi yang disampaikan Kepala Desa tidak memperjelas kondisi di lapangan. Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai siapa pendamping KSM yang dimaksud, serta bagaimana cara masyarakat atau media bisa menghubunginya, Kepala Desa enggan memberikan nomor kontak.
Hal ini membuat publik semakin kesulitan menelusuri progres pelaksanaan program Sanimas yang menelan anggaran ratusan juta tersebut.
Padahal, transparansi sangat dibutuhkan agar masyarakat mengetahui secara nyata keberadaan pembangunan yang menyangkut kepentingan publik.
Sementara itu, sejumlah warga Bringsang yang dimintai tanggapan mengaku belum mengetahui adanya pembangunan jamban sehat di dusun mereka.
“Belum ada, saya juga tidak tahu di dusun mana yang dikerjakan. Kalau ada bantuan jamban biasanya cepat terdengar, tapi sampai sekarang belum,” ujar salah satu warga.
Program Sanimas sejatinya bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi sehat, sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan desa.
Namun, tanpa adanya kejelasan titik lokasi, rawan menimbulkan dugaan penyimpangan dalam realisasi program.
Sejumlah pihak berharap agar Dinas terkait turun langsung melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan anggaran yang sudah dialokasikan.







