Surplus Perdagangan Indonesia Menyentuh Angka US$54 Miliar atau Rp831 Triliun

- Jurnalis

Rabu, 8 Maret 2023 - 06:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Transatu, Jakarta– Surplus perdagangan Indonesia sebaiknya tidak saja berdampak pada ekonomi nasional, tapi juga harus berdampak positif bagi ekonomi kerakyatan dan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Artinya, harus ada konektivitas peningkatan usaha-usaha perekonomian kaum marginal di Indonesia. Surplus perdagangan Indonesia menyentuh angka US$54 miliar atau Rp831 triliun.

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi dan Energi Terbarukan yang juga mantan aktivis Mahasiswa Era Tahun 90-an dari Universitas Kristen Indonesia Djonli Tangkilisan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (08/03/23).

Menurut Djonli, sektor usaha kaum marginal atau UMKM berpotensi dalam kontribusi positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pendapatan masyarakat. Sehingga sangat berperan dalam mengurangi kesenjangan atau ketimpangan ekonomi kerakyatan dan kaum marginal di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apalagi, kata Djonli, UMKM Indonesia memiliki peran stabilisator dan pendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lapisan bawah dan kaum marginal.

Baca Juga :  LHB Minta Polri Usut Tuntas Kasus Jeratan Kabel Menjuntai Bikin Leher Mahasiswa Celaka

“Masyarakat lapisan bawah dan kaum marginal yang berikhtiar di sektor UMKM, harus mendapatkan perhatian pemerintah dengan berbagai kebijakan yang merangkul masyarakat yang berikhtiar di sektor ekonomi kerakyatan yang memiliki kontribusi positif bagi peningkatan ekonomi nasional,” kata Djonli yang juga Bakal Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024, Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu).

Terkait surplus perdagangan Indonesia, menurut Djonli, patut untuk diapresiasi.

“Prestasi dan capaian surplus perdagangan Indonesia ini patut dan layak diapresiasi. Hal ini tidak mungkin dicapai tanpa kerja cerdas dan kerja keras. Termasuk di dalamnya peran ekonomi kerakyatan dan swktor UMKM Apa yang Indonesia capai ini harus terus ditingkatkan demi meningkatkan derajat ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat di lapisan bawah dan kaum marginal,” kata Djonli yang juga Aktivis Mahasiswa era 1990-an ini.

Baca Juga :  Nicho Saputra Nugraha Influencer Sekaligus Dokter Tampan yang Inspiratif

Menurut Djonli, upaya pemerintah dalam kerjasama perdagangan dengan negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, India dan yang lainnya, menjadi perhatian penting. Kebijakan dan implementasi perdangangan Indonesia itu ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan.

Djonli mengatakan, prestasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan ini harus dipertahankan. Tentu harapannya akan semakin meningkat. Tidak hanya volume perdagangannya tapi juga jenis dan bidang perdagangan yang diproduksi Indonesia. Karena itu, pemerintah harus pula menggenjot produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM dan kaum marginal di Indonesia.

“Surplus perdagangan ini tidak saja meningkatkan eksistensi Kementerian Perdagangan, tapi juga harkat dan martabat Indonesia di mata dunia internasional dan menjadi sinyal kuat kemajuan ekonomi nasional,” kata Djonli

Baca Juga :  Puluhan Mahasiswa Dinyatakan Lulus pada Wisuda ke-V STISA Pamekasan

Djonli menambahkan, apa yang diungkapkan Presiden Joko Widodo saat pidato di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang belum lama ini adalah bentuk apresiasi, kegembiraan dan kebanggaan Presiden Jokowi.

Sebagai aktivis yang concern di sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan serta kaum marginal Djonli menekankan, sangat penting pemerintah terus mendorong sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan serta kaum marginal di Indonesia, dan yang paling utama mencintai produksi dalam negeri dilakukan di jajaran Pemerintah hingga masyarakat luas. Serta pelaku usaha meningkatkan kualitas produk nya supaya bisa bersaing dengan produk luar negri.

Seperti diketahui bahwa Indonesia sekarang ini mengalami surplus terhadap Amerika Serikat (AS) sebeasar US$16,6 miliar atau Rp253 triliun. Dengan India, surplus Indonesia US$14,1 juta
(Rp215 triliun). Dengan Uni Eropa Indonesia surplus US$9,8 juta (Rp149 triliun).

(red)

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua PWI Sebut, Pendukung Bupati Merangin Tuding Pengkritik Pasukan Sakit Hati Salah Alamat
Pemerintah Desa Talang Gelar Musdessus , Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Kapolres Ngawi Pimpin Upacara Hari Kebangkitan Nasional
Bupati Sumenep :Apresiasi Prestasi Maulana Ismail Masuk Skuat Tim Nasional Indonesia ke SEA Games 2025 Thailand
Dukung Asta Cita Presiden RI, Kapolres Ngawi Tinjau Langsung P2B di Ngrambe
Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba 
Perayaan Waisak, Polisi Ngawi Patroli Vihara di Ngrambe
Achmad Fauzi Wongsojudo Dinobatkan Sebagai Pengurus MUI Jatim

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 14:42 WIB

Ketua PWI Sebut, Pendukung Bupati Merangin Tuding Pengkritik Pasukan Sakit Hati Salah Alamat

Selasa, 20 Mei 2025 - 02:42 WIB

Kapolres Ngawi Pimpin Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Sabtu, 17 Mei 2025 - 06:49 WIB

Bupati Sumenep :Apresiasi Prestasi Maulana Ismail Masuk Skuat Tim Nasional Indonesia ke SEA Games 2025 Thailand

Jumat, 16 Mei 2025 - 04:58 WIB

Dukung Asta Cita Presiden RI, Kapolres Ngawi Tinjau Langsung P2B di Ngrambe

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47 WIB

Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba 

Berita Terbaru

Daerah

Mahasiswi UTM Tuntut Keadilan untuk Een di PN Bangkalan

Kamis, 22 Mei 2025 - 05:04 WIB

You cannot copy content of this page