Jakarta, Transatu – Dalam seminggu, KPK didemo dua lembaga yang berbeda terkait dugaan korupsi dana hibah di Jawa Timur. Selasa, 27/12/22.
Dalam aksi tersebut, sejumlah massa yang mengatasnamakan Madura Progress meminta KPK untuk menangkap sejumlah tokoh penting di Jawa Timur.
Mereka membawa spanduk yang bertuliskan beberapa nama pejabat Jawa Timur yang diduga menjadi mafia dana hibah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diantaranya: Gubernur, Sekda, Kasubag Rapat dan Risalah (Afif), Kadis PU Binamarga, Sekdin PU Bina Marga, Kepala UPT Pamekasan PU Binas Marga, Kepala UPT Bangkalan Bina Marga, Kepala UPT Jember PU Bina Marga, Kepala UPT Madiun PU Bina Marga, Kepala UPT Malang Raya PU Bina Marga, Kepala UPT Blitar, Kadis PU Cipta Karya.
Selain itu, terdapat nama lain diantaranya, Kabiro Kesos, KA Bapedda, Kelompok Pimpinan DPRD Jatim dan semua koordinator lapangan di seluruh Kabupan di Madura.
Imam Hanafi, selaku korlap aksi, mengancam akan terus melakukan aksi demonstrasi selama KPK belum menindak lanjuti tuntutannya. Apalagi, kata Imam, bukti tempat proyek dari dana hibah Jatim di Madura sudah diserahkan ke KPK.
“KPK harus selamatkan dana hibah Jawa Timur dari rampokan para koruptor, semuanya harus masuk penjara. Kami akan terus melakukan unjuk rasa karena kami juga sudah laporkan tempat-tempat proyek dari dana hibah Jatim yang di Madura,” tegasnya.
Imam berharap KPK menyelesaikan masalah korupsi dana hibah Jawa Timur sampai tuntas. Menurutnya, kasus ini dilakukan secara berjemaah.
“Ini adalah kasus yang dilakukan secara sistematis dari pimpinan atas Pemprov Jatim sampai tingkat paling bawah ke koordintaor-koordinator lapangan,” terangnya.
“Buktinya KPK sudah menggeledah kantor Gubernur dan Wakilnya, kantor Sekda dan anggota DPRD Jatim,” lanjutnya. (Mal/Red)