Transatu, Merangin- Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Merangin A Thalip kecewa dengan adanya tanggapan Kemenag Merangin terkait adanya question sudah sudah lah gawe lah sudah dari Khusaini.
question itu saat awak media mencoba konfirmasi terkait berita adanya Buku Nikah Duplikat KUA Pamenag yang dikeluarkan, hingga keluarga korban pun komplin.
Dengan pemberitaan question dari kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Merangin, sangat menyayangkan adanya answer tidak dikeluarkan dari seorang panutan tokoh urusan agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harus dilakukan penyelesai secara baik, jangan nada tinggi didalam penyampaian, harusnya mencontoh seorang pemimpin kepada masyarakat, “ungkap DPRD Merangin dapil 2 A Thalip.
Bahkan DPRD A Thalip pun juga meminta jadi seorang pemimpin yang selalu sopan dalam what answer question.
Sebelumnya pernah dikonfirmasi di Kantor Bupati Merangin di acara Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Merangin.
“Sudah lah, gawe tulah sudah, ” singkat Kamenang Kabupaten Merangin Khusaini saat dikonfirmasi awak media dengan nada tinggi.
Sebelum pernah dituliskan Jambiprima.com Kantor Urusan Agama (KUA), perwakilan Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, diduga bisa membuat buku nikah duplikat satu orang nama.
Seperti dialami salah satu keluarga anak Almarhum anak dari Asniah, harus menanyakan kembali kasus yang menimpa keluarganya. Awal terbongkar ayah tirinya menuntut harta dari ibunya.
Terpisah KUA pamenang Mustapa, saat dikonfirmasi mengatakan sudah bertemu dengan keluarga almarhum.
“Kemaren sudah ketemu sama keluarga sudah saya sampai kronologisnya silahkan tanya ke anak almarhum, “ungkap KUA Pamenang Mustopa.
Sementara Dalam lingkungan kementerian Agama kabupaten merangin, ada dua Kua yg dicanangkan sebagai kua Revitalisasi, yaitu KUA kecamatan Tabir, dan KUA Kecamatan pamenang, KUA rivitalisasi itu adalah kua yg akan dijadikan sebagai percontohan di bidang pelayanan publik khususnys bidang keagamaan.
Bagi KUA yang ada dalam kabupaten Merangin secara khusus, dan umum untuk provinsi jambi.
Tapi disayang persoalan yang terjadi tersebut, malah kua pamenang memberi contoh yg tidak baik kepada masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Merangin. (King)