Transatu.id MERANGIN — Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Pemerintahan Kabupaten Merangin yang dibukan Computer Assisted Test (CAT), berbuntut panjang.
Pasalnya, Penerimaan P3K harus benar – benar diusut jangan sampai kusut dan merugikan orang lain, seperti dialami DW katagori 2 2005 yang lolos setelah mengikuti CAT, namun harus tertukar dengan FI R3 Umum bermodal protes yang ajukan BKPSDMD.
Padahal WD jelas -jelas lolos dengan hasil jeri payah setelah ikut CAT, hingga berapa komentar juga dilayangkan pasca edisi tulisan Transatu.id tertanggal 17 Jum’at kemarin.
Hal itu tertulis dalam komentar ke transatu.id, mengatakan nilai saya lebih tinggi dari FI, dan saya bisa mengajukan keberatan.
“Gusni, saya juga R3 nilai tertinggi dari FI, saya bisa juga protes, “cuitnya dalam komentar didalam Transatu.id
Sementara Ketua Koordinator Forum Bersama Peduli Merangin (F-BPM), Masroni angkat bicara soal P3K Kabupaten Merangin.
Ini adalah Benang Kusut P3K Merangin
Protes dan ke tidak adilan terus berlanjut dari para peserta, Mereka merasa di rugikan dengan sistem dan regulasi yang tidakk jelas.
Sebelumnya ada juga yg membuat laporan ke polisi hingga saat ini kita tidak tau prosesnya sampai dimana, Penerimaan P3K di Merangin paling banyak masalah.
“Ada demo baru – baru ini dari puluhan tenaga honor RS Kol Abund jani entah bagaimna nasip mereka, Tak sedikit yang menyoroti, baik itu dari LSM maupun dari kalangan aktivis mahasiswa, ” ungkap Masroni sambil kesal.
Ada 30 tahun menjadi tenaga honor dengan syarat terpenuhi tak menjamin lolos P3K, Sementara cuma ada nama ngak pernah masuk dengan masa kerja 2 sampai 3 tahun bisa lolos P3K.
“Ini penerima P3K Merangin Sedang Kacau kalau begini”singkatnya.
Sementara ada kabar di DPRI Kabupaten Merangin dari komisi 1 meminta kepada Ombudsman Jambi memperjuangkan nasip honorer yang tidak lolos 2024.