Transatu.id MERANGIN — Aneh bin ajaib sistem penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Pemerintahan Kabupaten Merangin yang dibukan Computer Assisted Test (CAT), adalah metode seleksi yang menggunakan komputer untuk menguji kompetensi peserta.
Namun malang nasip diterima WD peserta tes dari Katagori 2 yang notabene 2005, harus menelan pil pahit pasca membuka kembali sistem gugur, sebelumnya WD dinyatakan lolos dengan peringkat 3 dari lawannya.
Seperti diungkapkan WD, saat dikonfirmasi Transatu.id, mengatakan lolos peringkat 3 dari dua lawannya.
“Saya dari K2 pormasi tekhnis pengadministrasian arsip perpustakaan tidak terima atas hilangnya nama saya, berubah dari lulus menjadi tidak lulus dan sudah merugikan, ini bukti ketidak adilan sudah jelas sangat merugikan saya, “ungkap WD kepada Transatu.id.
WD juga menjelaskan, peserta cuma ikut tiga orang diterima arsip perpustakaan, dan nama muncul itu masuk didalam perlombaan tes PPPK.
Sementara Kabid Mutasi Arfan saat dikonfirmasi dikantor BKPSDMD dihalaman parkir membenarkan adanya permasalahan protes.
Awalnya ada K2 protes dan melayangkan surat ke BKN, BKPSDMD Merangin hanya mengajukan ke BKN.
“Atas nama FI protes ke BKPSDMD Merangin dan diajukan ke BKN karena K2 dan disetujui BKN nilai lebih tinggi, ” tutup Kabid Mutasi Arpan kepada Transatu.id.(*)