Transatu.id, Sumwnep – Rumah Sakit Umum Daerah dr H. Moh Anwar (RSUDMA) Sumenep, Madura, satu satunya Rumah Sakit Umum di Madura yang menerapkan layanan operasi bedah minimal invasif (MIS)
Hal itu sesuai dengan tagline “Bismillah Melayani” Bupati Sumenep, sehingga RSUDMA Sumenep terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, RSUDMA Sumenep satu satunya di Madura yang melaksanakan operasi dengan teknik MIS melalui poli onkologi,” ungkap Direktur RSUDMA Sumenep dr Erliyati. Kamis (19/09).
Pelaksanaan operasi bedah MIS tersebut, kata direktur Erliyati di kawal oleh dokter berbakat dan berpengalaman di bidangnya yaitu dr Husnul Ghaib, Sp.B(K)Onk.
dr Husnul Ghaib memaparkan terkait dengan Bedah MIS, menurutnya, adalah pendekatan pembedahan yang meminimalkan sayatan pada kulit dan jaringan dengan menggunakan teknik dan teknologi MIS untuk menyebabkan trauma seminimal mungkin selama prosedur.
“Ada 2 teknik yang kami lakukan yaitu, teknik Radio frekwensi ablasi pada tumor teroid yang khususnya untuk kelainan teroid atau gondok yang jinak,” ungkapnya.
Dokter yang menangani poli onkologi yang akrab di sapa dr Ghaib menjelaskan, tentang Radio frekwensi Ablasi, tidak mempergunakan pisau, hanya memasukkan elektroda yang besarnya hanya seperti jarum suntik Noner 16.
“jadi tidak akan ada bekas sayatan yang besar di tempat yang di operasi” ucapnya
Elektroda tersebut ucap dr Ghaib, dimasukkan ke nodul atau tumor teroid dengan dipandu oleh USG (ultrasonografi). “Kita bisa memantau ketepatan elektroda itu ke nodul yang diinginkan,” jelasnya kepada media
“Kita melakukan dengan seksama setiap satu Senti kita lakukan radio frekwensi dengan memberikan aliran frekwensi tertentu yang menghasilkan panas yang dapat membunuh sel sel tumor,” paparnya
Radio frekuensi memberikan aliran panas sehingga membunuh sel sel tumor. yang menjadikan nekrosis mati.
Selanjutnya, kami memantau perkembangannya melalui USG, “Bekas operasi tidak langsung hilang, tapi dengan sendirinya nengecil, dalam setiap 3 bulan dilakukan USG dan lama lama benjolan di teroidnya akan hilang,” tutur dr ghaib
“Rumah sakit yang melakukan teknik seperti ini di Jawa Timur hanya 2 rumah sakit, yaitu, RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUD dr Moh Anwar Sumenep,” paparnya
Dengan begitu kita berbangga hati bahwa, di Madura, khususnya Sumenep yang menerapkan teknik seperti itu, selain RSUD dr Soetomo Surabaya
Dalam kesempatan itu, dr Ghaib menjelaskan terkait teknik ke-2, dengan mengerjakan Vacuum Assisted pada tumor payudara yang jinak.
“Sebelumnya, setiap melakukan operasi kita melakukan dengan irisan terhadap payudara sekitar 3 cm, untuk teknik yang kami pakai tidak ada irusan sebesar itu, cukup memasukkan alat yang diameternya 1/5 cm dengan cara menusukkan ke tempat tertentu, lalu dipandu oleh USG, sehingga alat kita tepat sasaran di bawah tumor, dengan cara irisan sedot (Vacuum Assisted)” tandasnya