TRANSTU.ID,PAMEKASAN – Tim dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan mengadakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Desa Buddagan, Pademawu, Pamekasan.
Tim UTM tersebut menggagas program Pelatihan Servis Reparasi Alat Elektronika Sebagai Pembekalan Keterampilan Masyarakat Pesantren dalam Dunia Wirausaha, Kegiatan tersebut dimulai tanggal 9 Agustus 2024 hingga 9 Desember 2024.
ketua tim UTM Bangklan, Achmad Ubaidillah mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesantren yang mungkin selama ini dipandang sebelah mata dalam menyediakan tenaga-tenaga terampil dan berkompeten di dunia kerja.
“Masyarakat pesantren harus menjadi manusia yang unggul dan berkompeten guna menopang pembangunan di era ini. Masyarakat pesantren sudah mempunyai modal terutama dalam pendidikan karakter, tinggal sekarang ditambah dengan pembekalan keterampilan hard skill,” katanya kepada media transatu.id, Sabtu 14 September 2024.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam beberapa rangkaian kegiatan pelatihan, mulai dari pelatihan pengenalan komponen elektronika, pelatihan pengukuran besaran elektrik, pelatihan reparasi kipas angin, pelatihan reparasi rice cooker, pelatihan reparasi setrika listrik, pelatihan reparasi speaker active, hingga pelatihan iklanisasi secara online.
Ia mengungkapkan, bahwa kegiatan pelatihan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesantren akan diperluas cakupannya, bukan hanya pada satu lembaga pesantren saja, melainkan lintas pesantren terutama di daerah kabupaten Pamekasan.
“Satu-satunya jalan adalah dengan menggandeng dan bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama setempat,” tutupnya.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien, Kiai Achmad Fatihul Huda sangat mengapresiasi kegiatan – kegiatan pelatihan yang digagas oleh KKNT dari Universitas Trunojoyo tersebut.
“Kami berharap mahasiswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lain atau lebih dari sekedar pelatihan-pelatihan yang diagendakan, toh anak-anak (mahasiswa) di sini masih sampai bulan Desamber,” katanya.
Kiai Fatih juga sangat berharap agar program ini tidak hanya berhenti dan selesai pada Desember tahun 2024.
“Kami berharap adanya program-program yang bisa berjalan secara berkesinambungan untuk tahun-tahun yang akan datang,” tutupnya.