Transatu.id, Merangin — Tragedi berdarah tewasnya sopir truk sawit warga desa Bungo Antoi Kecamatan Tabir selatan minta PT SGN ditutup.
Diminta ditutup PT SGN itu, pasca kejadian satpam pabrik SGN melakukan penikaman terhadap warga setempat.
Desakan itu timbul merasa kecewa dengan ulah satpam PT SGN itu menimbulkan amarah, dan memilukan lokasi timbangan di dalam pabrik.
Bahkan aksi kejam pelaku yang begitu dingin menusuk korban hingga di kejar sampai di parkiran.
Padahal korban sudah terjatuh namun aksi pelaku tidak berhantu bahkan begitu sadis, tetap saja menghujani tubuh korban dengan tusukan senjata tajam jenis pisau.
Sampai akhirnya korban tak berdaya, pelaku langsung kabur dengan di kejar warga, dan akhirnya pelaku pun merenggang nyawa di hakimi massa yang marah.
“Saya minta pabrik SGN tutup saja, Kejadian berapa hari lalu membawa duka bukan kecamatan Tabir selatan, ” ungkap Nardi salah satu warga Tabir berapa hari lalu,(11/9).
Bahkan PT SGN terbukti membawa orang luar daerah, untuk mengamankan pabriknya, padahal warga sekitar juga bisa di berdayakan.
“Mereka sepertinya sengaja membawa preman untuk menjaga pabriknya, padahal warga Disini juga bisa di berdayakan, dan saya kira selama ini sudah terjadi masalah di dalam pabrik, dan baru meledak saja masalah nya kemarin” ujarnya lagi.
Nardi meminta agar pemerintah bisa mengambil tindakan untuk menutup pabrik SGN, agar kejadian berdarah berapa hari bisa di selesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat dan keluarga korban .
“Pemerintah harus ambil tindakan untuk menutup pabrik SGN, sebelum masalah selesai” ucapnya.