TRANSATU.ID,PAMEKASAN – Aktivis yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) menyoroti terjadinya lonjakan jumlah sampah yang tidak wajar.
Berdasarkan data pencatatan sampah tahun 2018, terdapat peningkatan jumlah sampah yang tidak rasional di bulan Oktober, November dan Desember.
“Padahal sebelumnya berkisar 800 ton per bulan, kemudian bulan Oktober meningkat jadi 1.852 ton, November di angka 1.793 ton dan bulan Desember jumlah sampah meroket jadi 10.659 ton, “kata ketua Forkot Pamekasan, Samsul Arifin kepada media transatu.id, jumat 2 Agustus 2024.
Lonjakan data volume sampah tersebut, lanjut aktivis PMII Jawa Timur, tentu akan berdampak terhadap luas lahan tempat pembuangan akhir Angsanah.
“sehingga berdasarkan data yang tidak wajar tersebut bisa menjadi dasar untuk pengadaan penambahan atau perluasan TPA Angsanah,”pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan, Supriyanto menanggapi bahwa volume sampah setiap bulannya terbilang wajar, hanya saja penulisan koma dalam angka tersebut yang keliru.
“Setelah dikoreksi, terdapat penulisan koma yang keliru di data tersebut,”terangnya.
Rincian volume sampah per hari di bulan Desember ditemukan banyak penulisan koma yang keliru, sehingga total dalam bulan tersebut melonjak.
“Pada 3 Desember volume sampah ditulis 2565 ton, padahal 25,65 ton, termasuk tanggal 10 , 19 dan 22 salah penulisan komanya, makanya melonjak jadi 10, 659 ton dalam sebulan,”pungkasnya.