TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dinkes P2KB Sumenep Ajak Lintas Sektor Penguatan Program TBC Menuju Eliminasi TBC

Transatu.id, SUMENEP – Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep ajak semua lintas sektor dan swasta turut aktif dalam penguatan program Tuberkulosis (TBC) menuju eliminasi TBC.

Hal itu disampaikan oleh Kadis P2KB Sumenep drg Ellya Fardasah,melalui Kabid P2P Achmad Samsuri guna tercapainya kesembuhan penderita TBC.

“Pasien TBC sesuai data yang masuk ke kami sampai bulan Mei 2024 sebanyak 607 pasien yang tersebar di 30 Puskesmas dan 2 rumah sakit,” kata Kabid P2P, Achmad Samsuri. Senin (26/05).

Baca Juga :  Polda Kaltim Lamban, Kasus Dua Tersangka Tambang Ilegal AP dan ES Masih Macet

Samsuri menjelaskan bahwa untuk pencegahan pihaknya, melakukan, mengobati penderita dan memeriksa kontak langsung (serumah).

“Kami memberikan obat pencegahan (TPT) bagi anggota keluarga yang positif, dan penemuan sebanyak mungkin Suspek,” jelasnya.

Maka dari itu kerjasama lintas sektor sangatlah penting seperti, forpincam, Babinsa, Bhaabinkamtibmas, Kades, danTomas serta kader kesehatan masing2 desa.

Serta Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam mendorong kemandirian masyarakat untuk penanggulangan TBC baik pada pasien, penyintas, keluarga dan masyarakat;

Baca Juga :  225 Personil Diterjunkan Polres Sumenep, Amankan Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu 2024

“Mendorong pelibatan masyarakat dalam melakukan kampanye penyadaran terkait penyakit TBC,” ucapnya

Selain itu, mendorong terbentuknya organisasi pasien TBC di daerah untuk memperkuat pendampingan orang dengan TBC.

“Dengan demikian, saya berharap agar dapat menjadi acuan forum kemitraan penanggulangan TBC di Kabupaten Sumenep dalam melaksanakan kegiatan agar eliminasi TBC di tahun 2024 dapat tercapai dengan baik,” harapnya

Kepala Puskesmas Gili Genting Idris melalui staf Puskesmas Gili Genting Umam menyampaikan, untuk pasien TBC di Puskesmas Gili genting mulai awal tahun sampai bulan Mei 2024 sebanyak 25 pasien.

Baca Juga :  Cegah Kekerasan Terhadap Anak, Dinsos P3A Gelar Sosialisasi di Desa Parsanga

“Kami melakukan pencegahan dan investigasi kontak serumah dan kontak erat, pemberian obat terapi pencegahan TB dengan di laksanaan tes mantoux telebih dahulu, melakukan screening TB pada balita di posyandu dan mekukan kunjungan penderita TB yang mangkir,” terangnya.

“Alhamdulillah, saat ini tingkat keberhasilan pengobatan TB ada peningkatan target,”tandasnya.

TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA