TRANSATU.ID,PAMEKASAN- Keluarga korban pencurian kecewa terhadap pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Pasalnya,keluarga korban asal Sumenep tersebut tidak diindahkan saat ingin silaturrahim kepada pihak rumah sakit.
Keluarga korban, Sofyan Hosen, sangat kecewa atas tindakan rumah sakit yang tidak mempunyai iktikad baik untuk merespon musibah yang menimpa keluarga pasien di area rumah sakit.
“Hari Selasa kemarin, kami mengirim surat agar bisa bertemu dengan Bapak Direktur RSUD Smart Pamekasan, guna mengklarifikasi secara langsung terkait kasus kehilangan yg terjadi di sana, namun rencana itu direspon melalui surat yang dikirim via whatsapp oleh pihak RSUD kepada kami,” kata alumnus universitas Madura kepada wartawan transatu.id, Jumat, 17 Mei 2024.
Ia menerangkan, bahwa pihaknya berkoordinasi melalui sambungan WhatsApp pihak RSUD untuk meminta dijadwalkan ulang. Namun, pihak rumah sakit seolah-olah menghindar dari persoalan tersebut.
“Malah dijawab sudah mengklarifikasi ke media online. Padahal kami hanya ingin bertemu langsung dengan Direkturnya. Tentu kami sangat kecewa atas sikap pihak RSUD ini,”ungkapnya.
Padahal Kasus pencurian, lanjut aktivis PMII Jawa Timur, sudah sering terjadi selama beberapa bulan terakhir, malah rumah sakit terkesan cuci tangan tanpa melakukan evaluasi atas kejadian yang menimpa keluarga pasien.
“kami menilai ada indikasi cuci tangan pihak RSUD Pamekasan dari persoalan kehilangan tersebut, seolah ini dianggap kejadian yang lazim,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Raden Budi Santoso, enggan berkomentar atas iktikad keluarga pasien untuk silaturrahim berkaitan dengan kasus pencurian di wilayah tanggungjawabnya.
“Kami tidak berhak memberi tanggapan untuk kasus kehilangan Pak, Ini bukan ranah tupoksi rumah sakit,”tandasnya.