TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

PPS Desa Kwanyar Barat Dinilai Sudah Menciderai Sistem Kepemimpinan Kolektif Kolegial

Transatu.id, Bangkalan – Dugaan matinya system kepemimpinan kolektif kolegial terjadi dalam penetapan anggota KPPS di desa Kwanyar Barat Kec. Kwanyar Kabupaten Bangkalan, beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun media hal tersebut Berawal dari pendaftaran calon anggota KPPS di Desa Kwanyar Barat yang melebihi kuota yang dibutuhkan. Hal tersebut sangat apresiasi terhadap masyarakat kwanyar barat yang antusias untuk berpartisipasi di dalam penyelenggaraan pemilu 2024, semua pendaftar lolos di tahapan Administrasi. Namun pada tahapan berikutnya, beberapa pendaftar gugur.

Moh. Masduki salah satu anggota PPS Sangat menyayangkan, karena gugurnya meraka diduga menciderai sistem kepemimpinan Kolektif Kolegial ditubuh PPS sendiri.

Baca Juga :  Sambut Silaturrahim Politik PPP, DPC PBB Ingin Jadi Lokomotif Pemersatu Dalam Pilkada Pamekasan

“Mengapa saya mengatakan demikian, Karena keputusan yang diambil di dalam penyeleksian itu langsung melalui voting tanpa melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh (dalam hal ini scoring utk para SDM yang mendaftar ditinjau dari aspek 1. tingkat pendidikan, 2. pengalaman kerja, 3. usia ) baru kemudian musyawarah untuk mencapai mufakat yang pada akhirnya kalau memang sudah menemui jalan buntu baru diambil langkah voting, itupun harus mengedepankan semangat kebersamaan.” Ungkapnya.

Baca Juga :  Ketua dan anggota DPRD Sumenep Hadiri Rapat Koordinasi Forkopimka Rubaru

Sehingga pihaknya tidak mempunyai celah untuk menyampaikan dissenting opinion agar mengindahkan mekanisme scoring supaya fair di dalam Pengrekrutan. Karena Keduanya (Ketua PPS dan anggota PPS yang satunya) sudah sepakat untuk memilih para pendaftar yang mereka kehendaki tanpa berdasar pada kreteria yang ada.

“Saya menduga para anggota KPPS yang sudah diumumkan dan diterima itu banyak yang berafiliasi dengan salah satu caleg. Sebagian besar juga sanak saudara dari Ketua PPS, dan yang ketiga ada peran aktif dari oknum PPK yang juga menitip beberapa orang untuk diterima sebagai anggota KPPS.” Terangnya.

Baca Juga :  Perluas Sinergi, Bank bjb Tandatangani Perjanjian Kerjasama dan Nota Kesepahaman dengan Polri

Terpisah, Ketua PPK Kecamatan Kwanyar saat dimintai tanggapan perihal gejolak didesa Kwanyar Barat, pihaknya seakan tidak begitu mempersoalkan.

“Gak ada tanggapan mas,
Itu bgian dri proses dinamika rekruitmen KPPS.” Kata Ismail melalui akun WhatsAppnya saat dikonfirmasi.

Hingga berita ini dinaikkan, Ketua PPS Kwanyar Barat masih belum memberikan respon apapun saat dikonfirmasi pihak media. (Red)

TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA