TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kabupaten Sumenep Berhasil Ekspor Bawang Goreng ke Belanda

Transatu.id, SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep pada September 2023 kemarin berhasil mengekspor bawang goreng ke negeri kincir angin Belanda.

Ekport perdana bawang goreng tersebut dilepas langsung oleh Bupati Sumenep dengan disaksikan oleh perwakilan Bank Indonesia Kantor Cabang Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sumenep dan perwakilan petani bawang merah di Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep saat itu menyampaikan, Ekspor perdana bawang goreng diharapkan menjadi pintu awal untuk peningkatan kesejahteraan kepada petani.

Bupati menjelaskan, bawang goreng produk kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak mencapai 400 ribu US dolar oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka waktu lima tahun terhitung tahun 2023-2028.

Baca Juga :  DPRD Merangin Kecewa dengan Question Kamenag

“Sebanyak enam ribu bungkus produk bawang goreng milik para petani binaan Program Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) di Kabupaten Sumenep dilepas untuk dikirim ke Belanda,” ungkap Bupati Sumenep Achmad Fauzi.

Baca Juga :  Bersama Himbara, BJBR Juara 3 ARA 2022 Kategori Perusahaan Go Publik Keuangan

Tak lupa Bupati mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian RI (Kementan) yang telah aktif mendorong pertanian lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

Menurutnya, bawang merah varietas Rubaru merupakan salah satu dari berbagai hasil bumi yang diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan produk pertanian hingga dapat ekspor.

“Ini menjadi proyek percontohan. Keunggulan bawang merah Rubaru toleran Fusarium sp dan spodoptera exigua, mampu beradaptasi diketinggian 10 – 500m,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Ajak ASN Kembangkan Inovasi Dalam Pelayanan Masyarakat

Fauzi berharap para petani dapat menjaga semangat agar produksi dan kualitas bawang merah dapat tetap terjaga sehingga memenuhi kebutuhan ekspor yang dibutuhkan.

“Ruang ini merupakan pintu awal kita dalam memberikan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga kita harus konsen terhadap kualitas produk dan kemasan yang di jadikan produc knowledge,” paparnya

Dengan beredarnya bawang goreng di pasar di Belanda diharapkan dapat membuka pintu untuk kerja sama dengan negara lain seperti Belgia, Inggris, dan yang lainnya.

TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA