Transatu, Pamekasan – Segenap jajaran pimpinan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura bersama wali mahasiswa menggelar acara silaturahmi sekaligus memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, 1445 M.
Acara tersebut menghadirkan KH. A. Busyro Karim, sebagai penceramah dalam satu tema yang diangkat. Keteladanan Rasulullah SAW, dalam moderasi beragama, Sabtu (7/10/2023).
Dalam acara yang diselenggarakan pada setiap tahun sekali tersebut, turut hadir Rektor Syaiful Hadi, Wakil Rektor I Maimun, Wakil Rektor II Buna’i dan Wakil Rektor III Muhammad Ali-Alhumaidy. Serta pimpinan di semua fakultas yang ditempatkan di Auditorium Pusat IAIN Madura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Rektor Syaiful Hadi menjelaskan, bahwa acara tersebut juga sebagai perkenalan pimpinan dengan orang tua dan wali, dengan kegiatan yang terpadu.
Mudah-mudahan sambung rasa tali asi asuh, dan asah secara bersama-sama.
Dirinya menyampaikan, di kampus IAIN selain belajar tentang studi Islam, juga aspek-aspek mengembangkan studi Islam, menjadi birokrat, menjadi anggota legislatif.
“Yang terpenting adalah bagaimana ilmu pengetahuan yang diproleh dari IAIN madura dilakukan pengembangan-pengembangan di masyarakat,” paparnya.
“Alumni IAIN Madura tidak hanya menjadi guru, menjadi hakim. Banyak alumni IAIN juga menjadi anggota DPR baik di kabupaten Sampang, Bangkalan, Pamekasan bahkan di Sumenep. Ini bagian-bagian kiprah yang di dorong oleh institusi. Kita antarkan ilmunya bisa bermanfaat,” ujaranya.
Syaiful sapaan akrabnya, mengatakan pada kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang fundamental, sesuatu yang fenomenal dan sangat berkaitan erat antara tugas institusi sebagai tempat belajar, bahwa bapak ibu menggantungkan proses pendidikan selama empat tahun menjadi bagian dari tanggung jawab orang tua atau wali, yang titipkan kepada IAIN.
“Sudah kami terima itu semua, bersama pimpinan, bersama dosen. Sudah tiga bulan terhitung sejak bulan Agustus September, Oktober. Adik-adik mahasiswa saya yakin sudah di bimbingan oleh para dosen, oleh para pimpinan di program studi oleh para pimpinan fakultas dan oleh kakak kelas mahasiswa,” Jelasnya.
Ia juga mengatakan, bahwa IAIN Madura sebagai institusi yang mengenalkan tentang dinamika kehidupan yang moderat terhadap keagamaannya atau ediologi keagamaan untuk menciptakan suasana yang menjadikan Islam Rahmatan lilalamin.
Sementara itu Warek III, Muhammad Ali-Alhumaidy, menyampaikan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada para orang tua wali, para pimpinan, dan khusunya Kiai Busyro, sapaan untuk penceramah.
“Alhamdulillah beliau bisa hadir,” ujarnya.
Dirinya juga berharap dengan adanya acara tersebut dapat barokah dan dapat dijadikan pedoman hidup.
“Maaf kepada para orang tua wali, para pimpinan, dan wabil khusus kiai Busyro ditengah kesibukan beliau. Alhamdulillah beliau hadir, semoga forum ini barmanfaat barokah dan dapat dijadikan pedoman hidup kita. Dan terakhir kami mohon maaf atas segala kekurangan kehilafan,” pungkasnya.