TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Apresiasi Program Sadel Cepak

Transatu.id, Sumenep – Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Madura, dari Fraksi Demokrat H. Masdawi mengapresiasi program Desa Model Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (Sadel Cepak).

Menurut Masdawi, Program Sadel Cepak yang di gagas oleh Dinas Kesehatan P2KB (Dinkes P2KB) merupakan upaya bagaimana tidak terjadi perkawinan di bawah ketentuan umur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Undang Undang Nomer 16 tahun 2019.

“Program ini dalam rangka menghindari pernikahan dini, karena melalui pernikahan dini rentan dengan terjadinya Stunting,” kata Masdawi. Kamis (09/08).

Baca Juga :  Ratusan Personil Polres Sumenep Lakukan Pengamanan Kunker Ketua DPR RI

Selain itu, kata Masdawi, akibat pernikahan anak di usia dini sering terjadi perceraian, dikarenakan pasangan tersebut belum siap seutuhnya dalam mengarungi bahtera keluarga.

“Dengan terjadinya pernikahan dini, akan menimbulkan beberapa problem, bukan hanya mengenai Stunting, akan tetapi akan berakibat pula kepada kesenjangan atau kemiskinan dikarenakan pihaknya belum punya pekerjaan atau penghasilan,” jelasnya.

Sehingga, diperlukan adanya kerjasama dengan semua pihak mulai dari pihak desa dan pihak pengadilan Agama setempat untuk inten memberikan edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga :  Tetap Melakukan Pengamanan Pemilu, Polsek Tabir Lakukan Silaturahim Dengan Masyarakat

“Melalui program Sadel Cepak ini kecamatan atau desa bisa menekan atau tidak ada sama sekali peristiwa pernikahan anak di bawah umur,” tegasnya.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) P2KB Sumenep Agus Mulyono. MCH menyampaikan,. Kabupaten Sumenep telah berhasil menurunkan Prevalensi Stunting sebesar 7,4 persen dalam kurun waktu 2 tahun.

Baca Juga :  Ketua DPRD Pandeglang Hadiri Pelaksanaan Try Out Siswa-siswi Pandeglang

“Beberapa waktu lalu Kabupaten Sumenep mendapat penghargaan dari pemerintah atas prestasi yang di capai, menurunkan angka Stunting dari 29,0 persen menjadi 21,6 persen,” kata Kadinkes P2KB Agus Mulyono.

“Diharapkan melalui program Model Cepak ini dapat menggubah masyarakat kabupaten Sumenep untuk tidak menikahkan putra putrinya dalam usia dini,” terangnya.

Sehingga kita dapat menekan Stunting, “Semoga program ini bisa menurunkan angka Stunting dikabupaten Sumenep sesuai instruksi pemerintah pusat 14 persen,” harapnya.

TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA