Transatu, Jambi – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi serbu Kantor Gubernur Jambi dalam rangka mengevaluasi kinerjanya, pada Rabu (24/05/2023).
Seruan aksi kali ini ialah sebagai wujud tidak tuntasnya Provinsi Jambi dalam menangani kasus-kasus yang kian mengakar.
Adapun tuntutan yang di tegaskan Meminta Pemprov Jambi agar menuntaskan permasalahan mengenai angkutan batubara, meminta kepada gubernur merealisasikan Reforma Agraria Sejati dan merealisasikan Jambi Mantap sebagai slogan Gubernur Jambi.
Ketua GMNI Jambi Hendro Silaban menyampaikan maksud dan tujuan GMNI Jambi turun aksi. Ia menjelaskan bahwa aksi ini bukan hanya eksistensi belaka.
“Aksi merupakan janji yang pernah kami pernah katakan. Dimana pada bulan Februari kemarin kami telah melakukan audiensi dengan Gubernur Jambi mengenai point-point tuntutan ini. Namun, sampai saat ini belum ada terealisasi apa yang disampaikan Gubernur Jambi. Kita ini bukan hanya datang sebagai eksistensi tapi ijilah tugas da fungsi kami sebagai kontrol dan agen perubahan itu,” sebutnya.
Arnold Harun selaku Sekretaris GMNI Jambi juga menyebutkan bahwa Gubernur Jambi hanya mampu ngomong saja tanpa merealisasikannya.
“Saat ini angka kemiskinan di Provinsi Jambi Jambi naik sebanyak 4 persen. Artinya apa, adanya pembiaran yang dilakukan pemerintah sehingga rakyat kecil semakin kecil. Di tambah lagi dengan kasus batubara, ada nya perubahan jam operasional bukan menjadi solusi. Adanya regulasi yang sempat di tetapkan bila di implementasikan dengan baik tidak akan jadi serumit ini. Intinya, Gubenur Jambi harus lebih menjadi lelaki, jangan plin-plan dalam mengambil keputusan, soalnya nanti masyarakat mikir ada udang di balik batu,” ungkapnya.
(king)