Duga Rusak Lingkungan dan Kriminalisasi Warga, Jatim Progress Demo Istana Minta Jokowi Cabut Izin PT BSI

- Jurnalis

Selasa, 4 April 2023 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Transatu – Jakarta – Sejumlah pemuda mengatasnamakan Jatim Progress melakukan aksi demonstrasi depan Istana Merdeka pada Senin (3/4/2023).

Mereka mendesak Presiden Jokowi turun tangan untuk menuntaskan masalah kerusakan lingkungan dan kriminalisasi terhadap warga yang diduga dilakukan perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) di Tumpang Pitu Banyuwangi.

Dalam aksi tersebut mereka membawa spanduk bertuliskan “PT BSI Membawa Petaka, Diduga Merusak Lingkungan dan Mengkriminalisasi Warga! Presiden Wajib Turun Tangan, Cabut Izin dan Usir PT BSI dari Banyuwangi, Segera Bebaskan Aktivis Lingkungan Tumpang Pitu Banyuwangi Budi Pego, Selamatkan Tumpang Pitu Banyuwangi dari Penjajahan PT BSI”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator aksi, Ma’mun Firdaus, menyampaikan bahwa PT BSI menjalankan bisnis tambang emas dan tembaga di tengah penolakan masyarakat yang merasakan langsung dampak dari kerusahakan alam yang telah terjadi selama ini.

Baca Juga :  Pasca Demo di Rutan Medaeng, N.G.O Madura Ancam Laporkan Semua Kasus ke Kanwil Menkumham Jatim

“Kehadiran PT Bumi Suksesindo (BSI) di Banyuwangi untuk mengeksploitasi alam dalam produksi emas dan tembaga sejak awal sudah ditolak masyarakat. Namun, masyarakat setempat selalu kalah dengan kuasa uang sehingga dengan mudahnya BSI melakukan produksi sekalipun diduga merusak lingkungan,” kata Ma’mun, sapaan akrabnya, usai aksi.

Bukan hanya itu, menurut Ma’mun, ada dugaan kriminalisasi terhadap aktivis lingkungan Budi Pego yang ditangkap tanpa alasan yang jelas.

“Aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara kita di Banyuwangi yang mendapat perlakuan tidak manusiawi dengan ditangkap tanpa alasan jelas sehingga kami menduga bahwa ini sudah masuk ke ranah kriminalisasi atau pelanggaran HAM,” jelasnya.

Baca Juga :  Dalil Pra Peradilan Pidana, 2 Tersangka Kasus BSI Ditolak oleh Hakim PN Sumenep

Karena itu, Ma’mun mendesak Presiden Jokowi hadirkan keadilan bagi masyarakat yang selama ini mempertahankan alamnya dari kerusakan yang dilakukan oleh PT BSI.

“Pak Jokowi harus dengarkan keluh kesah masyarakat bahkan perjuangan mereka selalu kalah karena selalu dibenturkan dengan aparat penegak hukum. Padahal mereka hanya ingin menjaga alam agar tidak dirusak oleh pemilik modal,” ungkapnya.

Ma’mun menuturkan, Jokowi sebagai presiden bisa memerintahkan Kapolri untuk membebaskan aktivis lingkungan Budi Pego yang ditangkap oleh aparat kepolisian setempat.

“Atensi khusus dari Pak Jokowi sangat penting karena segera perintahkan Kapolri agar anak buahnya di bawah tidak sewenang-wenang dan segera bebaskan saudara kami Budi Pego,” tegasnya.

Baca Juga :  Polisi Razia 6 Lokasi Penjual Miras di Pamekasan

Selain itu, Ma’mun menyampaikan bahwa Presiden Jokowi harus melakukan tindakan tegas dengan memerintahkan Komnas HAM untuk menyelidiki dugaan kriminalisasi terhadap Budi Pego.

“Komnas HAM juga harus hadir untuk mengusut dugaan kriminalisasi agar dalam pemerintahan Pak Jokowi tidak tercoreng dengan kasus pelanggaran HAM,” tuturnya.

Terakhir, Ma’mun memastikan akan terus melakukan aksi sampai PT BSI dicabut izinnya.

“Kami (Jatim Progress) tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan aspirasi terkait dengan dugaan kriminalisasi dan perusakan lingkungan sehingga PT BSI di cabut izinnya dan diusir dari Tumpang Pitu Banyuwangi,” tutup Ma’mun. (rls/ja)

Follow WhatsApp Channel transatu.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kapolda Lampung Tantang Penyebar Isu Setoran Tunjukkan Bukti Bukan Asumsi
Dalam Semalam, 4 Tersangka Narkoba Berhasil Digulung Saresnarkoba Polres Merangin
Kejati Lampung Eksekusi Laporan DPP KAMPUD Soal Dugaan Korupsi di Dinas Perikanan dan Peternakan Lampung Timur
BMM dan FAMAS Minta Tertibkan Tambang Ilegal Pamekasan, Kanit Pidsus : Hasil Audiensi Mau Disampaikan ke Kasat Reskrim
Pemeriksaan Kasus Jual Beli Mobil Bodong, Harun Suyitno Sampaikan Kronologi dan Barang Bukti Keterlibatan Dewan ISY
Penembakan Tiga Polisi di Lampung Ditangkap Polisi Militer, Ternyata Adalah Oknum Anggota TNI
Saat Gerebek Sabung Ayam, Kapolsek dan 2 Anak Buahnya Ditembak di Lampung
Hasil Dugaan Pungli 2.800 Sertifikat PTSL Sana Tengah Ditaksir Seharga Innova Reborn

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 07:56 WIB

Kapolda Lampung Tantang Penyebar Isu Setoran Tunjukkan Bukti Bukan Asumsi

Kamis, 20 Maret 2025 - 06:34 WIB

Dalam Semalam, 4 Tersangka Narkoba Berhasil Digulung Saresnarkoba Polres Merangin

Rabu, 19 Maret 2025 - 10:51 WIB

Kejati Lampung Eksekusi Laporan DPP KAMPUD Soal Dugaan Korupsi di Dinas Perikanan dan Peternakan Lampung Timur

Rabu, 19 Maret 2025 - 09:07 WIB

BMM dan FAMAS Minta Tertibkan Tambang Ilegal Pamekasan, Kanit Pidsus : Hasil Audiensi Mau Disampaikan ke Kasat Reskrim

Selasa, 18 Maret 2025 - 11:37 WIB

Pemeriksaan Kasus Jual Beli Mobil Bodong, Harun Suyitno Sampaikan Kronologi dan Barang Bukti Keterlibatan Dewan ISY

Berita Terbaru

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika beri keterangan soal penembakan menewaskan tiga polisi saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kan

Hukum dan Kriminal

Kapolda Lampung Tantang Penyebar Isu Setoran Tunjukkan Bukti Bukan Asumsi

Sabtu, 22 Mar 2025 - 07:56 WIB

Pelantikan Pengurus Indonesian Mathematics Educators Society (I-MES) Wilayah Jawa Timur Masa Bakti 2025-2027 secara daring.

Pendidikan

Pengurus I-MES Jawa Timur Masa Bakti 2025-2027 Resmi Dilatik

Sabtu, 22 Mar 2025 - 05:58 WIB