Transatu, Kota Serang – Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) Melalui Forum Koordinasi Pencegahan dan Terorisme (FKPT) Banten menggelar seminar Dorong Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Cerdas Digital Satukan Bangsa, di Aula Bappeda Provinsi Banten. Selasa, 14/3/23.
Ketua FKPT Banten Dr. KH. Amas Tadjudin, mengucapkan rasa terimakasihnya kepada segenap audien yang hadir dalam kegiatan top ini dan bisa mengikuti sedemikian khidmat.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada bapa dan ibu atas kehadiranya, bahwa paham radikalisme dan terorisme itu nyata ada didepan mata, maka untuk bisa mencegah hal itu bukan tugas FKPT saja tapi kita semua dengan kemampuan yang kita miliki,” kata ketua FKPT Banten, Dr. KH. Amas Tadjudin,
“Bapa dan Ibu yang menjadi kegiatan top hari ini akan terus kami ingat dan catat untuk melahirkan perempuan-perempuan Top yang lainnya, serta apabila ada Indikasi di lingkungan sekitar bapa ibu akan kami telusuri dan hubungi bapa ibu untuk bisa mengkonfirmasikan secara benar kepada kami,” tambahnya
“Kami juga akan memperhatikan media sosial, baik grup-grup atau di wa pribadi bapa ibu semua. Agar tidak setuju terhadap kata-kata khilapah yang berkeinginan mengganti ideologi negara, atau dengan sengaja mengirimkan emote jempol dan bahkan berkomentar untuk sepakat mengganti ideologi pancasila menjadi khilapah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Asda 3 Sekretariat Daerah Provinsi Banten sekaligus Plt. Kaban Kesbangpol Banten Drs. E. A Denny Hermawan, M.Si mengungkapkan dalam dunia teknologi perempuan rentan masuk dalam paham radikal terorisme.
“Kita sama-sama mengingat melalui media sosial di era dunia teknologi ini, harus bisa memastikan informasi yang beredar itu adalah fakta. Jangan sampai kita terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya,” ungkapnya.
Prof. Dr. Irfan Idris, MA yang merupakan direktur pencegahan BNPT RI memberikan materi yang berfokus pada “Kontribusi Perempuan Dalam Agenda Anti Kekerasan dan Kontra Terorisme”.
“Perempuan harus selalu menjaga anak-anaknya dalam mencegah agen-agen yang menentang ideologi negara yang akan mengancam dan menghalalkan segala cara dengan bunuh diri yang dianggapnya jihad,” demikian ujar Prof. Dr. Irfan.
Lanjut dia menegaskan, peran perempuan harus memberikan pemahaman kepada anak-anaknya yang memiliki pengaruh kuat dalam mencegah berkembangnya radikalisme di keluarga ataupun masyarakat.
“Paham-paham radikal terorisme terjadi pada fenomenaa bom Surabaya yang melibatkan satu keluarga suami, istri dan anak-anaknya membuktikan peran perempuan dalam gerakan radikal tak lagi bersifat individual, melainkan sebagai pelaku utama yang memiliki kekuatan yang bahkan melibatkan anaknya sendiri sebagai pelaku teror dan kekerasan bisa terlibat dalam kekerasan dan terorisme yang selama ini,” tegas Prof. Dr Irfan saat menyampaikan materi di seminar FKPT Banten.
Narasumber berikutnya, Mila Viendyasari, selaku Dosen dan Peneliti dari Univeritas Indonesia memberikan materi yang berfokus pada “Cerdas Digital, Satukan Bangsa,”.
“Peran perempuan di era digital ini sejalan dengan semangat gerakan FKPT Banten “Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif Cerdas Digital Satukan Bangsa”. Keterlibatan Perempuan dalam dunia digital diharapkan untuk bisa cakap dan menjadi kajian serta perhatian yang memiliki sifat-sifat keibuan harus menjadi role model untuk memberikan dampak positif kepada keluarga dan masyarakat,” ujar Mila.
Selanjutnya, perempuan yang akrab disapa Mila menyampaikan bahwa Perempuan penuh kasih sayang harus meningkatkan kualitasnya dalam dunia digital untuk mendorong masyarakat khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar.
“Sehingga dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat sebagai daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme,” jelasnya.
Diketahui hadir dalam kegiatan ini Dr. KH. Amas Tadjudin Ketua FKPT Banten, Asda 3 Sekretariat Daerah Provinsi Banten sekaligus Plt. Kaban Kesbangpol Banten Drs. E. A Denny Hermawan, memaparkan materi “Peran Perempuan Dalam Pencegahan Radikalisme di Keluarga dan Lingkungan melalui Kearifan Lokal dan Media Sosial ” Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Pencegahan BNPT memaparkan materi “Kontribusi Perempuan Dalam Agenda Anti Kekerasan dan Kontra Terorisme”, serta “Cerdas Digital, Satukan Bangsa” dipaparkan oleh Milla Viendyasari selaku dosen dan peneliti dari Univeritas Indonesia dengan moderator Bapak Sehabudin Kabid Media Massa Hukum dan Budaya, Perwakilan Bappeda Banten, para tokoh agama, tokoh perempuan, akademisi dan perwakilan masyarakat Banten. (Rls/Red)