Transatu.id, Pamekasan– Tradisi malam Sya’banan ini adalah budaya yang sudah ada secara turun temurun mulai sejak dahulu kala yang dilakukan oleh masyarakat desa brenta pesisir serta masyarakat Kabupaten Pamekasan.(7-3-2023)
Kades Brenta Pesisir, Agus Istiklal mengatakan, malam nisfu syakban ini merupakan sebuah budaya turun temurun dan terus dilaksanakan sampai saat ini serta budaya yang sudah melekat dimasyarakat brenta pesisir.
“Di nifsyu sya’ban tahun ini juga menampilkan beberapa kegiatan tradisional seperti pementasan tari tradisional, pencak silat, dan juga bazar disepanjang jalan desa brenta pesisir”, ucapnya.
“Ada keunikan yang tidak ada ditempat lain, diantaranya disini anak-anak kecil ini semacam memakai baju baru dan meminta laonting(angpau), namun sampai saat ini asal muasal laonting ini belum ditemukan sumbernya”, tegasnya.
“Keunikan di sini, para penjualnya hanya bersifat insidentil atau musiman, seperti kaldu, soto, masakan tradisional khas desa brenta pesisir dan lain sebagainya. Juga
kita mulai dengan pawai marching band dari SD, can-macanan, dan istigosah di kantor balai desa brenta pesisir dan besar harapan dengan adanya agenda tradisi ini dan ivent-ivent berikutnya akan menjadi daya tarik budaya untuk masyarakat luar serta bisa mengangkat perekonomian didesa brenta pesisir yang berbau hal-hal yang positif”, imbuhnya.
Acara kegiatan ini bisa terlaksana atas kerjasama karang taruna, PKK, BPD, BUMDES dan dari beberapa sponsor serta dihadiri oleh masyarakat brenta pesisir dan masyarakat Pamekasan.(Ris).