Transatu.id,Pamekasan – Sejumlah Kasus dilingkungan Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur terus berjalan bahkan mengundang reaksi sejumlah aktivis gerakan sejak beberapa waktu lalu.
Kali ini redaksi jatimaktual.com akan mencoba mengurai beberapa kasus yang saat ini masih tergolong hangat.
(1) kasus Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) beras miskin ( RASKIN ) Desa Campor pada tahun 2015 lalu, yang sampai saat ini masih menjadi misteri dan pertanyaan besar siapa pelaku dan aktor utama, dan kenapa Polres Pada tahun 2015 hingga saat ini tidak berani menetapkan tersangka?
Dugaan penyelewengan Raskin tersebut pada waktu itu ditangani Polres Pamekasan, namun sudah lama tidak ada perkembangan sehingga beberapa waktu muncullah beberapa gerakan bahkan salah satu aktivis nusantara Jawa Timur ikut menyoroti.
Aktifis Nusantara Jawa Timur (ANTARA JATIM) Imron Sadewo angkat suara, pihaknya berjanji akan membuat laporan baru dengan bukti – bukti yang saat ini dikantongi, dan akan menindaklanjuti kasus lama tersebut pada pelaporan ke Mapolda Jawa Timur.
” Kasus yang terjadi beberapa tahun ini di Desa Campor sangatlah rapi, kenapa demikian saya kembali sempat berfikir dan harus menyuarakan hal tersebut, guna mengembalikan kembali kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum ( APH ) “. Ujarnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Eka Purnama saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui soal kasus tersebut.
Terpisah Kapolres Pamekasan, AKBP Satria Permana saat dikonfirmasi Via Akun WhatsAppnya masih belum direspon.
(2) Kasus Dugaan Penimbunan Beras Bulog yang baru-baru ini sempat mencuat akibat salah satu Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tangkap basah salah satu mobil Pick Up yang bermuatan beras bersubsidi dari bulog di rumah salah satu penimbun atau tengkulak.
Kasus tersebut sempat diberitakan oleh media online MaduraPost dengan judul “Pihak Bulog dan Tengkulak Beras di Pamekasan Ketangkap Basah Timbun Beras Bersubsidi” di Publish pada hari sabtu, 11 Februari 2023 – 13:24 WIB, Penulis Mohammad Monir, Editor Imron Muslim, salah satu caption gambar yang dimuat yakni “Zainal Seninggih (Ketua GEMPUR) Saat menangkap basah mobil Pic Up bermuatan beras bersubsidi dari Bulog di Rumah Salah Satu Penimbun”
Versi MaduraPost Pihak badan urusan logistik (Bulog) diduga menjadi bagian dari lingkaran mafia penyebab mahalnya harga beras dalam beberapa pekan terakhir.
Salah satu yang dijadikan bukti yakni adanya penimbunan 1 Mobil Pic Up beras impor luar negeri khusus operasi pasar dari Bulog Pamekasan secara ilegal disalah satu gudang milik AH (tengkulak) di Desa Panempan dan 1 Truck di Gudang milik AG (tengkulak) di Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan, pada Jum’at (10/02/2022) kemarin.
Hal tersebut diduga kuat adanya kongkalikong antara pihak Bulog dengan para tengkulak.
Zainuri, mantan aktivis menceritakan soal laporan salah satu warga terkait beroperasinya kendaraan dari gudang bulog yang diluar jam kerja.
“Nah ternyata setelah saya tindak lanjuti dan saya pantau memang benar ada mobil mengangkut beras dari Gudang Bulog pada sore hari, yakni 1 Pic Up pada sekira pukul 16.00 WIB dan 1 Truck pada sekira pukul 18.00 WIB, dan setelah saya buntuti mobil itu ternyata beras-beras tersebut bukan di bawa ke pasar-pasar, tapi ditimbun di tengkulak,” terangnya, Sabtu (11/02/2022) sebagaimana dilansir MaduraPost.
Bahkan Zainal Seninggih bersumpah bersama teman-temannya bahwa akan mengkawal kasus tersebut ke ranah hukum.
Hingga berita ini dinaikkan belum diklarifikasi ulang ke pihak-pihak terkait, baik pihak Bulog maupun penegak hukum soal tindak lanjut perkembangan kasus tersebut. Tentu ini harus menjadi atensi pengak hukum untuk diusut tuntas hingga akar-akarnya, mengingat saat ini harga beras sangat meningkat.
Dari dua kasus tersebut diatas, pihak redaksi jatim aktual akan terus meng update hasil perkembangan & hasil klarifikasi ke pihak-pihak terkait. (LF/MP/Red)